Filsatu.co.id – PRABUMULIH | NORMALISASI sungai yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih untuk mengatasi masalah banjir ternyata menimbulkan masalah baru bagi warga di sekitar aliran sungai. Salah satunya adalah terjadinya longsor yang mengancam tanam tumbuh warga sekitarnya, yang saat ini sudah mulai merambah ke tanam tumbuh, warga, Kelurahan Muara dua Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Sabtu (18/01/2025)
Sebut saja, ormur, salah satu warga yang Tanam tumbuhnya di sekitar sungai kelekar,, mengungkapkan kekhawatirannya akibat longsor yang terjadi.
“Tanah kami ini berpasir, jadi saat banjir seperti ini mudah sekali tergerus hingga mengakibatkan longsor seperti saat ini,Pohon kelapa dan Pohon Petai, Terbawa arus sungai karena longsor, Akibat dampak dari normalisasi, tersebut, Dan pohon pisang Tak terhitung lagi jumlah nya jadi korbannya, lalu siapa yang bertanggung jawab,” Sebut Warga,
Seharusnya, setelah normalisasi dilakukan, tebing sungai kami ini langsung dibronjong untuk menghindari hal seperti ini,” ujarnya dengan cemas. namun apa ini hanya di keruk dan di tinggalkan begitu saja, tentunya ketika hujan deras terjadi longsor, karena tidak ada penahan, dan kekuatan,
Tebing sungai yang tergerus air saat banjir semakin memperburuk keadaan. Masyarakat yang tinggal di tepi sungai merasa tidak aman karena bencana longsor berpotensi merusak lebih banyak rumah, bahkan mengancam keselamatan mereka.
“Kami berharap pihak terkait segera mengambil langkah tegas dalam penanganan longsor dan melakukan pemasangan bronjong di tebing sungai yang tergerus agar tidak ada lagi bencana susulan yang dapat merusak perkebunan warga. bukan mustahil rumah warga yang di pinggir sungai kelakr bisa terdampak, longsor,
lalu siapa yang akan bertanggung jawab, kami berharap pihak pemerintah, pikirkan nasib masyarakat jangan seperti ini, keluh warga,