Beberapa Akun Facebook di Karawang dipolisikan PGRI, Dinilai Hina Profesi Guru

PGRI Karawang laporkan akun Facebook diduga hina profesi Guru
PGRI Karawang laporkan akun Facebook diduga hina profesi Guru

Filesatu.co.id, KARAWANG | PASCA kejadian kecelakaan bus yang ditumpangi siswa-siswi SMK Lingga Kencana banyak bermunculan komentar video menghujat profesi guru yang diunggah di platform media sosial. Mereka rata-rata tidak suka dengan kebijakan dari sekolah yang mewajibkan acara study tour kepada siswa-siswi di sekolah.

Terkait hal tersebut diatas Sejumlah pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Karawang  mendatangi Gedung Satreskrim Polres Karawang. Mereka melaporkan pemilik akun media sosial yang diduga menghina profesi guru dan dikaitkan dengan peristiwa kecelakaan peserta Study tour di Subang beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

Kepada awak media, Plt. Ketua PGRI Karawang, H. Uyat menyampaikan paska tragedi kecelakaan maut yang menimpa siswa SMK Lingga Kencan Depok saat akan study tour, banyak bertebaran akun di media sosial yang di duga menghina, mencaci, menyudutkan dan merendahkan marwah dan martabat guru, kepala sekolah serta komunitas pendidikan lainya.

“Kami melaporkan beberapa akun akun medsos Ke Polres Karawang dengan dugaan ujaran kebencian sebagaimana yang diatur dalam UU ITE,”ujar Plt Ketua PGRI Karawang, H. Uyat, usai membuka LP di Polres Karawang, Kamis 16 Mei 2024.

Dikatakan Uyat, pelaporan ini kami lakukan untuk meredam kemarahan Guru di Karawang yang berjumlah kurang lebih 2000 orang, yang merasa profesinya telah di hina dan di rendahkan oleh akun akun medsos yang telah kami laporkan.

“Tugas kami dari PGRI Karawang untuk mengembalikan marwah profesi guru yang telah dilecehkan, selebihnya tugas pihak Polres Karawang yang akan melakukan penyelidikan atas pelaporan kami,”ungkapnya

Penghinaannya tambah Plt Ketua PGRI Karawang ditujukan pada guru-guru tidak ada perorangan oleh itu kami selaku organisasi profesi yang memiliki jati diri yang tentunya membela hak-hak anggota yang tentunya harus kami lakukan sesuai dengan AD/ART.

Uyat membeberkan, banyak bertebaran akun di media sosial yang di duga menghina, mencaci, menyudutkan dan merendahkan marwah dan martabat guru, kepala sekolah serta komunitas pendidikan lainya dipicu kejadian kecelakaan peserta study tour yang terjadi di Ciater, Subang beberapa waktu lalu yang memakan korban jiwa.

“Pemicu adalah karena ada kejadian kaitan dengan kecelakaan bis di Subang Ciater, yaitu SMK Lingga Depok sampai menelan korban. Nah itu salah satu pemicunya yang seolah menyalahkan pada guru silakan itu tapi jangan sampai menghina profesi guru yang semuanya guru disamaratakan,” tambahnya

Uyat menyampaikan pesan untuk seluruh masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial, jangan menghina, melecehkan pihak atau profesi tertentu. ***

 

Tinggalkan Balasan