Keren, Relawan YPN Gelar Diskusi Soal Lingkungan Saat Libur Weekend

Filesatu.co.id, Baturaja-OKU | Keberadaan Posko Relawan Yudi Purna Nugraha (YPN) di Jalinsum Baturaja Ogan Komering Ulu (OKU), tak pernah sepi dari kegiatan-kegiatan positif.

Ini sesuai dengan tujuan dibentuknya Posko tersebut, yang tak lain berfokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan.

Bacaan Lainnya

Nah, mengisi libur weekend di malam mingguan, Relawan YPN kembali menggelar ruang diskusi melalui ajang “Yang Penting Ngopi”, sabtu (16/9/23) malam.

Mengangkat tema soal ‘Lingkungan’, kegiatan ngobrol asyik sembari ngopi itu diikuti puluhan kawula muda/ milenial dan mahasiswa yang tergabung dalam komunitas pencinta lingkungan di OKU.

Di tengah-tengah mereka hadir dua orang aktivis lingkungan sebagai narasumber. Yakni M Azman Fajar, Dosen sekaligus Dirut Perumda BMG. Serta A Fauzi, yang berprofesi sebagai ASN di Disparbud OKU.

Dipandu Shanti sebagai MC sekaligus moderator, suasana diskusi soal ‘Lingkungan’ malam itu tampak hidup.

Dan pastinya tak membosankan!. Ini lantaran di setiap jeda diisi dengan lantunan lagu live musik yang mainkan oleh ‘You Band’.

Masing-masing narasumber diberi waktu beberapa menit untuk menyampaikan materi soal isu-isu lingkungan.

Dimulai dari Azman dan berlanjut ke Fauzi. Keduanya menyampaikan materi yang sangat memancing pertanyaan-pertanyaan dari para peserta diskusi.

Salah satu peserta, Amrosidi, terlihat tergelitik untuk bertanya. Ia mengaku miris melihat kebiasaan warga yang buang sampah di sungai. Itu terjadi dari hulu sampai ke hilir.

Salah satu penyebab kebiasaan ini masih dilakukan, menurutnya, dikarenakan ketiadaan tempat pembuangan sampah.

Oleh karenanya, ia pun bertanya sejauh mana aktivis lingkungan menyikapi hal tersebut?.

Menjawab pertanyaan tersebut, Azman menjelaskan, bahwa sebetulnya ada paradigma berpikir yang salah dalam budaya masyarakat selama ini.

“Kita selalu menempatkan sungai sebagai halaman belakang rumah. Ini keliru!. Padahal di belakang rumah itu kan ndak ada yang indah,” ujarnya.

Maka dari itu, paradigma ini kata dia, harus diubah. Bahwa sungai harusnya menjadi halaman depan rumah.

“Kalau sungai kita jadikan halaman depan, maka selain kita akan dapat view (pemandangan) yang bagus, dari sana juga akan timbul rasa untuk menjaga kelestarian,” terangnya.

Di negara-negara Eropa sana, lanjut Azman, paradigma ini sudah tertanam dalam benak mereka.

Kemudian, para aktivis lingkungan di negara luar, itu juga sudah memprogramkan kelestarian lingkungan mulai dari tingkatan sekolah.

“Di Jeman itu sampah is money. Nah, kitapun harus melakukan ide yang sama. Kita mulai dari hal yang paling dasar. Hal sepele harus dimulai dari langkah kecil,” jelasnya.

Sementara itu, A Fauzi, menyampaikan, bahwa isu soal lingkungan sangat berkesinambungan dengan dunia pariwisata.

Menurutnya, perhatian terhadap lingkungan adalah hal yang paling fungsi menjadikan dunia pariwisata jadi berkembang.

“Jika bicara pariwisata tanpa itu (lingkungan,red) adalah nol,” tegas Fauzi.

Sambung dia, bahwa kelestarian lingkungan adalah hak masyarakat. Sedangkan pembersihan terhadap lingkungan adalah pekerjaan dari semua masyarakat.

“Wisata dan keindahan sangat berkaitan. Itulah asalnya, sehingga dengan edukasi akan menjadikan lingkungan yang berpariwisata,” katanya.

Sekretaris Relawan YPN, Yuyung Aswandi, menjelaskan bahwa giat diskusi dalam ajang ‘Yang Penting Ngopi’, ini adalah program rutin yang dilaksanakan sebulan sekali.

Sebelumnya, juga telah digelar hal serupa dengan tema dan komunitas yang berbeda. Setidaknya, beber dia, sudah sepuluh komunitas yang dihadirkan.

“Pastinya pertemuan malam ini kita harapkan dapat melahirkan persatuan. Dan keberadaan posko ini seperti yang kita tahu, menjadi wadah bagi siapapun untuk berkumpul dan berdiskusi. Sehingga dapat saling bertukar ide dan gagasan,” ujar Yuyung.

Pihaknya berharap, ajang silaturahmi yang dibalut dengan giat diskusi itu dapat menambah semangat perjuangan relawan.

Dan pastinya peserta yang tergabung dalam komunitas-komunitas ini kedepannya dapat berkolaborasi dengan relawan.

Di akhir acara, dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Relawan YPN dan Komunitas Pecinta Lingkungan Baturaja.

Yang berisikan; mendukung dan mensosialisasikan Yudi Purna Nugraha sebagai Calon Bupati OKU 2024-2029. Serta saling bersinergi dalam kegiatan lingkungan.

Laporan: Anizar

Tinggalkan Balasan