Gonjang – Ganjing Kucuran Dana Pokmas Yasinan, Struktural Jamaah Tidak Difungsikan

Foto: istimewa

Filesatu.co.id, Banyuwangi | Kelompok Masyaarakat (Pokmas) Jamaah Yasinan  yang didominasi emak – emak Dusun Bulurejo Desa Tegalreja Kecamatan Tegalsari, mendapat kucuran dana yang belum diketahui dana jenis apa dan darimana asalnya. Meskipun sudah diterima justru di kalangan Jamaah merasa bingung  dan menjadi perbincangan hangat yang membuat gonjang – ganjing antar anggota, lantaran menduga pengurus yang kurang transfaran bahkan terkesan  tidak memfungsikan struktural kepengurusan Pokmas.

Bacaan Lainnya

Kejadian itu akhirnya membuat kecurigaan antar Jamaah, apalagi saat menerimanya belum ada penyampaian sebelumnya, bahkan dipertemuan rutin Yasinan juga tidak diumumkan.

Hal itu, seperti yang disampaikan salah satu anggota Jamaah yang mendapatkan cairan tersebut bermula hanya ditelpon oleh ketua kelompoknya.

Anggota Pokmas Muslimat mendapatkan kain dan kerudung sebelum dilakukan penjahitan untuk seragam.

”Dana Pokmas sudah cair silahkan diambil dirumah ya,” terang Utami saat ditemui tim media. Sabtu (20/1/2024).

Hal yang sama juga dialami Riskatul Amilah, yang juga menjabat sebagai Bendahara Pokmas tidak pernah mendapat tugas untuk mencatat keluar masuknya anggaran, terkecuali dana arisan antar anggota.

”Kalau dana besar apalagi dana dari mana saya tidak tahu, tahu ya saat ini kalau dana sudah cair, saya hanya mencatat yang sudah diperintahkan ketua,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, ketua Pokmas wilayah Poniyem membeberkan secara singkat kalau dana tersebut didapat dari ketua umum Pokmas berinisial NL, yang informasikan cairnya dana tersebut melalui pengajuan Proposal tahun anggaran 2021.

” Ya kita dikasih ya diterima saja, saja pak,” ucap Poniyem menjawab konfirmasi awak media.

Sementara informasi yang dihimpun media ini dari berbagai sumber, anggota Pokmas  wilayah Miftahul Jannah tersebut beranggotakan sekitar 60 orang yang mendapatkan cairan dana, dan di wilayah Desa Tegalrejo secara keseluruhan ada sekitar 26 Pokmas, masing- masing Pokmas mendapatkan kucuran dana sekitar 5 juta rupiah dari Ketua umum NL (inisial).

Dana 5 juta rupiah tersebut dibelanjakan kain Crinkle dengan estimasi harga motif kekinian sekitar 16 ribu rupiah permeter (di pasar online), dibagikan anggota masing-masing mendapat kain 2,5 meter dan 1 biji kerudung untuk dibuat seragam Pokmas. Secara hitungan bisa dikalkulasi berapa jumlahnya kan..?

Dari keterangan tersebut, kalau dihitung secara rinci kuat dugaan masih ada dana tersisa meskipipun sedikit, tapi kalau dikalikan berapa jumlah di seluruh anggota nilainya  cukup besar, mungkin hal itulah penyebab dari gonjang ganjing pencairan dana apalagi Indonesia ditengah masa politik Pemilu 2024. (EnoF1).

Tinggalkan Balasan