Filesatu.co.id, BATURAJA | PASANGAN calon (paslon) Bupati – Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) nomor urut 1 Yudi Purna Nugraha – Yenny Elita Sofyan Sani (YPN YESS), melalui Ketua Tim Hukum dan Advokasi, Arif Awlan SH, mengutuk keras aksi yang tidak bertanggung jawab atas peristiwa penusukan terhadap Leo Nardo, salah satu Koordinator Kecamatan (Korcam) paslon nomor urut 2, yang terjadi hari ini, Sabtu (23/11/2024).
“Khusus terhadap kasus penusukan ini, kami tentunya ikut bersimpati, prihatin dan mengutuk aksi yang tidak bertanggung jawab itu,” ujar Arif.
Namun, dalam hal ini pihaknya sangat menyayangkan statemen dari Cabup nomor urut 2, Teddy Meilwansyah, yang terburu-buru dalam menanggapi dan menyampaikan statemen soal peristiwa tersebut.
Ini lantaran Teddy seolah menggiring peristiwa tersebut ke ranah politik. Dan itu dinilai berlebihan.
Bahkan pernyataannya cenderung provokatif dan melangkahi kewenangan pihak kepolisian. Artinya, Teddy sebagai salah satu calon pemimpin, sudah tidak bijak dalam menyikapi persoalan. Karena dia sudah mmenyimpulkan sesuatu tanpa data yang cukup.
“Motif peristiwanya belum pasti. Dan sampai detik ini tidak ada satupun masyarakat OKU yang berani berkomentar mengenai hal itu. Namun, Teddy sebagai Cabup, malah membikin narasi yang menyulut, yang itu bukanlah kewenangan dia. Pastikan dulu motifnya. Jangan cepat menyimpulkan peristiwa yang belum pasti, karena akan membuat fitnah menjadi-jadi,” cetusnya.
Paslon YPN YESS pada prinsipnya sangat mendukung penegakan hukum atas persoalan tersebut. Tapi jangan mengatur, menilai dan mengklaim sepihak.
Mengapa ini perlu digarisbawahi? Karena sangat dirasakan, jika paslon YPN YESS selalu digiring ke arah negatif. Orang-orangnya di-framing sebagai orang-orang yang reaktif, emosional yang cenderung didukung banyak preman.
“Ya, selama ini YPN YESS dimunculkan kesan seperti itu. Ada semacam labelling negatif, dan kita sangat dirugikan dengan hal macam itu,” ujarnya.
Sekali lagi ditekankan Arif, YPN YESS sangat mendukung Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut tuntas atas peristiwa yang yang dialami Leo Nardo.
“Namun, kami minta tahan segala komentar, sebelum ada kejelasan peristiwa hukum dari pihak berwenang,” imbuh Arif.
Selain itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat OKU, tim pemenangan, para pendukung untuk sama-sama menahan diri, demi menciptakan Pilkada damai dan kondusif.
“Karena kalau tidak kondusif semua dirugikan. Bukan hanya paslon, tapi juga masyarakat banyak,” demikian Arif.
Diketahui, Cabup nomor urut 2, H Teddy Meilwansyah, langsung angkat bicara mengenai peristiwa tersebut. Berdasarkan video yang beredar hasil wawancara Global Sumsel, Teddy menyeret peristiwa tersebut ke arah politik.
Dia menyebut peristiwa tersebut menjadi preseden buruk terhadap demokrasi di OKU.
“Menurut kami, ini perlakuan tidak manusiawi. Saat berjalan sendirian tiba-tiba dicegat, tanpa ada komunikasi langsung menusuk tubuh dari Korcam kami. Nah ini merupakan tindakan intimidasi kepada pihak kami,” ujar
Teddy yang dalam wawancara tersebut tampak didampingi Cawabupnya, Marjito Bachri.
Untuk itu, sambung Teddy, pihaknya meyakinkan kepada masyarakat OKU terutama kepada pendukung Bertaji, bahwa pihaknya akan tetap megedepankan politik santun. Politik yang penuha adab dan etika.
“Yang kedua kami akan menguatkan pasukan dan barisan kami. Kami akan memberikan penjagaan dan pengawalan kepada seluruh tim pemenangan kami. Supaya mereka lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatannya,” terangnya.
Yang terakhir, pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum untuk memberikan tindakan tegas terhadap peristiwa macam itu sesuai aturan dan ketentuan.
“Terus terang mungkin ada kawan-kawan yang terpancingkan. Namun kami tegaskan, kita tidak perlu melakukan tindakan-tindakan kekerasan, pengancaman, intimidasi dan provokatif. Kami akan kedepankan politik riang gembira sampai 27 November,” tandasnya. ***