Filesatu.co.id, Jember | Program belanja baju gratis lebaran bersama 1500 Anak Yatim piatu yang dicanangkan RS Bina Sehat milik dr Faida bekerjasama dengan Forum Komunikasi Kiyai Guru Ngaji Tradisional Kabupaten Jember (FKKGNT) memasuki kloter ke delapan (8).
Sebagai tempat pembelanjaan baju panitia memilih Mall Roxy Square di jalan Hayam Wuruk kecamatan Kaliwates Jember dengan sistem satu karyawan menggandeng satu anak yatim atau piatu. Selasa ( 25/3/2025).
Seperti kloter sebelumnya hampir semua berjalan sesuai rencana saat melakukan ceking atau pendataan pada anak datang, namun pada kloter 8 ini terdapat insiden saat mendata di halaman Mall Roxi Square, pihak management KFC justru mengusir tidak diperkenankan melakukan pendataan di areanya, sehingga membuat kecewa pihak panitia.
Mengetahui hal itu, dr. Faida MMR. menanggapi atas insiden dan membuat rasa kecewa, lantaran sebelumnya sudah dilakukan koordinasi soal penentuan transit untuk pendataan anak yatim piatu.
” Pihak kami sudah koordinasi dengan Roxy Square ini dan tempat itu yang menentukan juga dari manajemen Roxy, bahkan setiap kali kegiatan sejak tahun kemarin juga kita mengunakan area dari KFC yang tidak digunakan,” ungkap dr Faida pada beberapa media.
Yang mengecewakan kata Dia, area yang digunakan pendataan itu sebenarnya kosong bisa digunakan tempat mengabsen anak anak yang baru turun dari kendaraan mengingat rombongan sangat banyak .
“Kami memang harus mengecek ulang kehadiran anak- anak, sambil memberikan tanda pengenal sebelum mereka belanja,” katanya.
Diwaktu bersamaan, lanjut dr Faida pihak pengelolah KFC Roxy Jember menyampaikan keberatan tempatnya dipakai untuk pendaftaran ini
“Bagi saya pindah tempat itu tidak masalah tapi seharusnya bukan ketika anak -anak sudah duduk dan para janda yang mendampingi itu sudah hadir. Saya sangat kecewa bukan karena saya yang terusik,” kesalnya.
Menurutnya, anak anak yatim sudah seharusnya dihormati, dan hanya menumpang duduk menunggu antrian pendataan.
“Tidak minta apa apa, mereka hanya menumpang duduk itupun atas izin manajemen Roxy seharusnya mereka bisa berkoordinasi lebih baik.
“Semestinya jangan menyakiti anak yatim apalagi ini bulan Romadhan saatnya mencurahkan kasih sayang, memberi perhatian, mengayomi, membahagiakan jangan melakukan sembarangan, kalau tidak bisa menyantuni anak yatim minimal jangan menganggu apalagi membuat sakiti hati mereka,”tambahya.
Atas kejadian itu, dr Faida menghimbau manajemen KFC Roxy untuk evaluasi agar kejadian tidak terulang lagi karena ini layanan publik yang seharusnya ramah pada mereka dan saya berharap ada konfirmasi resmi dari KFC Roxy .
“ini dibuat pelajaran jangan semena mena sama anak yatim kalau tidak bisa support acara ini tolonglah hargai kami,” tegas.
dr Faida yang sebelumnya menjabat Bupati, sempat mengingatkan bahwa mensupport keberadaan Mall, ada kendala untuk jalan masuk ke Roxy melewati reel kereta api kami support untuk memberikan akses jalan dengan pengamanan jalan dengan pelintasan kereta api
“Mungkin itu perlintasan kereta api satu satunya di Indonesia yang diresmikan oleh Bupati, bukan karena apa karena ini diperlukan banyak orang,”ujar dr Faida mantan Bupati Jember ini.
Atas kejadian tersebut, banyak turut prihatin dengan pihak management Roxy, untuk menindaklanjuti hal tersebut tim media mencoba mengklarifikasi pada pihak manajemen KFC diRoxy, namun pihak KFC belum bisa menemui rekan media.
Sementara Roy penanggung jawab Roxy Square pada beberapa Media mengatakan, ada salah komunikasi untuk menerima pendaftaran ulang, padahal pendaftaran ulang sudah dilakukan beberapa hari tapi kenapa tingkat pendaftaran lebih tinggi.
Atas kejadian inipun pihaknya mohon maaf, menurutnya salah komunikasi sehingga mengakibatkan ketidak nyamanan baik ke dr Faida dan ratusan anak yatim piatu yang sudah hadir.
“Jadi ini kesalahan komunikasi perintah dari kantor dengan petugas dilapangan. Dan ini akan kami evaluasi pada petugas dilapangan agar menjadi pelajaran yang berharga,” kata Roy.