Kang Haris Sebut Tindakan Kampanye Hitam Terhadap KDM Dilakukan Oleh Orang-Orang Picik

Haris Priyatna penggagas Rumah Sehat
Haris Priyatna penggagas Rumah Sehat

Filesatu.coid, KARAWANG | PROSES tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di Indonesia yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang sudah memasuki pada tahapan pendaftaran menuju penetapan dari bakal calon menjadi calon.

Artinya secara aspek legitimasi, belum ada yang sah menjadi calon. Namun geliat semua para bakal calon sudah terlihat secara serius untuk mendapatkan simpati masyarakat. Hal tersebut sudah terlihat dengan mulai beredarnya photo yang terpasang diberbagai macam ruang publik.

Bacaan Lainnya

Bahkan ada yang sudah getol melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan berbagai macam konsep. Padahal jika dilihat dari tahapan, belum memasuki masa kampanye. Tetapi hal itu sah – sah saja dilakukan.

Sebagaimana yang diutarakan oleh salah satu tokoh masyarakat Karawang, kang Haris Priyatna penggagas Rumah Sehat yang fokus melakukan pengobatan berbagai macam penyakit dalam kronis, khususnya penyakit stroke dengan metode non medis. Tidak sedikit dari kalangan tokoh Nasional dan kalangan selebritis yang berhasil sembuh berobat ke Rumah Sehat Kang Haris.

Tokoh masyarakat yang berdomisli di Desa Tegalega, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat juga dikenal dekat dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang merupakan Bakal Calon Gubernur Jawa Barat.

Kang Haris mengatakan, saya mengenal sosok kang Dedi Mulyadi sudah sejak lama, karena beliau kerap kali membantu masyarakat tidak mampu di Jawa Barat yang sakit stroke. Berangkat dari sikap dermawannya beliau, maka saya tertarik untuk turut serta membantu ikhtiar politiknya.

“Karena saya memahami betul, tujuan pak Dedi menjadi Gubernur Jawa Barat tidak serta merta untuk kekuasaan. Melainkan tujuan utamanya untuk mensejahterakan masyarakat,” ungkap Kang Haris 07 Agustus 2024.

Lebih lanjut, kang Haris menyapaikan Karena dalam kondisi beliau tidak memiliki kekuasaan sebagai pejabat eksekutif, bahkan beberapa bulan terakhir ini, jabatan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) saja dilepasnya.

“Tapi pak Dedi mampu berbuat untuk masyarakat, apa lagi nanti jika sudah memiliki kebijakan anggaran sebagai Gubernur,” tuturnya.

Saat awak media mempertanyakan perihal viralnya video KDM yang sedang dipeluk oleh ibu – ibu, dia menjawab dengan nada santai sambil tersenyum.

“Black Campaign atau kampanye hitam itu biasa didalam kontestasi politik praktis. Hanya saja tindakan seperti itu biasa dilakukan oleh orang – orang picik,” jawab Kang Haris

Namun tambahnya, saya memilik keyakinan, kejadian tersebut tidak akan mengurangi kecintaan masyarakat Jawa Barat kepada KDM. Sebab pelukan masyarakat merupakan tindakan spontanitas, sebagai bentuk kecintaan terhadap sosok pak Dedi yang selama ini dianggap memiliki sikap dermawan dan peduli terhadap Masyarakat.

“Pak Dedi Mulyadi merupakan figur bapak untuk semua masyarakat Jawa Barat, dan beliau tidak Jaga Imeg (Jaim) sehingga tidak ada jarak dengan siapa pun. Karena selama saya mengikuti perjalanan beliau menemui masyarakat, beliau merupakan pribadi yang tidak suka dengan gaya protokoler,” pungkasnya. ***

 

Tinggalkan Balasan