Filesatu.co.id, BLITAR | PERINGATAN Haul Bung Karno ke-55 di Kota Blitar tahun ini berlangsung khidmat dan meriah. Pemerintah Kota Blitar menggagas seremoni penyambutan bertajuk Gala Senja Mustika Rasa di Istana Gebang, Jumat sore ini, sebagai momen pembuka rangkaian kegiatan mengenang Sang Proklamator, Ir. Soekarno.
Sejumlah tokoh politik nasional dan daerah memeriahkan acara tersebut. Mereka yang hadir antara lain Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah, anggota DPR RI Romy Soekarno, mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, serta keluarga besar Bung Karno.
Guntur Wahono Beri Apresiasi dan Harapan
Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Guntur Wahono, turut hadir. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Pemkot Blitar yang menggelar peringatan ini secara lebih terbuka dan inklusif.
“Ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk penghormatan yang hidup. Kami sangat mengapresiasi Wali Kota Blitar dan seluruh jajaran yang berkolaborasi dengan DPD PDI Perjuangan Jatim untuk menjadikan acara ini spesial,” ungkap Guntur Wahono kepada awak media di lokasi.
Guntur Wahono juga berharap peringatan Haul Bung Karno bisa menjadi agenda rutin tahunan yang lebih besar dan melibatkan masyarakat luas.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus terselenggara setiap tahun. Sebab, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya partai,” katanya.
Puncak Acara dan Kenduri Tumpeng Rekor
Puncak peringatan Haul Bung Karno berlangsung malam hari di kawasan Perempatan PGSD UM Kota Blitar. Agenda ini menampilkan pengajian akbar yang menghadirkan KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), seorang pendakwah yang terkenal dekat dengan nilai-nilai kebangsaan dan sejarah Indonesia.
Menariknya, acara ini juga meramaikan tradisi kenduri tumpeng massal. Guntur menjelaskan, “Awalnya mereka menargetkan 5.000 tumpeng, namun yang terkumpul sebanyak 3.230. Ini tetap rekor dan belum pernah terjadi sebelumnya.”
Salah satu momen yang masyarakat tunggu adalah sambutan dari pihak keluarga Bung Karno, yang rencananya Ganjar Pranowo akan mewakili. Dalam konteks ini, Guntur menilai kehadiran Ganjar menjadi simbol penting bahwa semangat dan ajaran Bung Karno tetap relevan dan hidup di tengah masyarakat.
“Bung Karno menggagas Pancasila, ideologi yang menyatukan kita hingga hari ini. Haul ini bukan hanya ziarah sejarah, tapi juga pengingat untuk terus menjaga warisan nilai-nilai beliau,” tutup Guntur.
Melibatkan masyarakat lintas kalangan, Haul Bung Karno ke-55 tahun ini bukan hanya ajang penghormatan, tetapi juga refleksi kebangsaan yang kuat di tengah tantangan zaman. Kota Blitar kembali membuktikan diri sebagai kota sejarah, penjaga semangat nasionalisme, dan rumah spiritualitas perjuangan.