Bupati Blitar Rini Syarifah Buka Pelatihan Diversifikasi Pangan Upaya Peran Perempuan Tangguh Dalam Keluarga

Filesatu.co.id, Blitar | Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah membuka kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga. Acara yang diadakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Blitar ini, merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kartini tahun 2023.

Pemerintah Kabupaten Blitar mendorong beragam program diversifikasi pangan, sebagai salah satu upaya untuk mencetak ibu ibu yang tangguh dan mandiri dalam keluarga yang mampu melahirkan generasi penerus yang cerdas dan kreatif.

Bacaan Lainnya

Acara pelatihan diikuti peserta yang terdiri dari ibu ibu penggerak, dengan mengirimkan masing-masing tiga peserta dari setiap desa yang ada di kecamatan Kademangan. Hadir Kadin DP2KBP3A Hakam Indoro, Camat Kademangan beserta Kepala Desa Dan Kelurahan di kecamatan Kademangan. Bertempat di pendopo kecamatan Kademangan, Senin, (12/06/2023).

Bupati Blitar Rini Syarifah, dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Blitar mempunyai potensi pertanian peternakan dan luar biasa, dan bagi pelaku wiraswasta atau UMKM maupun pelaku pariwisata sangat besar peluangnya.

Ket Foto: Bupati Blitar Rini Syarifah Memberikan Sambutan Dan Membuka Acara Pelatihan Perempuan di Kecamatan Kademangan

“Dan kalau kita tidak bergerak mulai sekarang, kedepan kita hanya akan jadi penonton. Kalau tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi memulai pengembangan potensi daerah salah satunya pada sektor pertanian Kabupaten Blitar,” ungkap Bupati yang akrab disapa Mak Rini ini.

Mak Rini menyebutkan hasil-hasil pertanian kita sebenarnya bagus, bahkan ketika pejabat pusat berkunjung kemari kagetnya luar biasa, begitu tahu banyak produk pertanian dan peternakan yang bernilai ekonomis tinggi di Kabupaten Blitar ini.

“Kabupaten Blitar selain menjadi sentra penghasil telur, juga ada cabai, bawang merah ada juga melon dan masih banyak lagi hasil pertanian lainnya. Dan itu belum terlihat di skala nasional, padahal Blitar yang menjadi barometer harga inflasi untuk harga telur, karena adanya banyak peternak rakyat. Begitu banyak potensinya seharusnya bisa lebih berkembang lagi dengan adanya inovasi sektor tersebut,” jelas Mak Rini.

Mak Rini menyampaikan, “Jika dilihat dari luar sana bahwa kita punya banyak peluang maka sektor UMKM kita ini kemasannya bagus, rasanya enak izinnya lengkap, dan pemasarannya akan lebih mudah nantinya. Namun, yang penting terus konsisten, semisal ada pesanan banyak, ya jangan mutu dan kwalitas nya dikurangi atau rasanya berkurang, hal semacam itu akan mempengaruhi penjualan, orang akan kapok membeli, ini nasehat saja bagi yang punya usaha,” tandasnya.

Bupati Blitar Rini Syarifah menambahkan bahwa kasus stunting dan angka pernikahan dini menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten Blitar khususnya dinas DP2KBP3A.

“Menjadi PR kita bersama untuk menurunkan angka stunting menjadi zero stunting. termasuk juga menekan adanya pernikahan anak usia dini. Berikan pemahaman-pemahaman tersebut kepada masyarakat, dengan banyak resiko yang terjadi seperti, tingginya angka perceraian karena belum mempunyai persiapan yang matang menuju jenjang pernikahan. Dengan adanya generasi-generasi penerus yang baik, maka Indonesia akan meraih Indonesia emas seperti tujuan kita bersama,” imbuh Mak Rini.

Mak Rini berharap pentingnya ketahanan pangan untuk kesejahteraan kehidupan masyarakat, khususnya Kabupaten Blitar, maka dari itu pihaknya juga terus mengajak untuk menggelorakan ketahanan pangan di masyarakat.

“Kita mulai dengan menanam tanaman produktif di sekitar dan lingkungan kita, tidak usah terlalu jauh-jauh harus mencari lahan yang besar, lahan yang luas. Untuk kedepannya bisa menjadi pruduk unggulan dan sebagai penunjang peningkatan ekonomi di keluarga dan masyarakat,” tutup Mak Rini. (Pram/Adv).

Tinggalkan Balasan