Filesatu.co.id. Jember | Petik laut dan selamatan desa adalah tradisi yang selalu diadakan oleh warga Desa Puger kulon setiap tahun. Akan tetapi, semenjak pandemi Covid-19 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang biasa disebut PPKM diterapkan semua kegiatan ditiadakan. Dengan demikian, dua tahun sudah semenjak pemerintah pusat melonggarkan aturan pemakaian masker, maka Pemerintah desa Puger Kulon berinisiatif untuk mengadakan acara petik laut dan selamatan desa yang lebih meriah dari tahun sebelumnya. Jumat (12/8/2022).
Seperti sebelum pandemi Pemerintah desa Puger Kulon selalu mengadakan tradisi tahunan selamatan desa sekaligus petik laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah YME atas karunia yang telah diberikan. Acara Petik Laut dan Selamatan Desa berlangsung tiga hari, yang dimulai tanggal 11 – 13 Agustus 2022. Adapun acaranya meliputi: Kirab Budaya, Wayang Kulit, Parade Musik Patrol, dan Bazar UMKM dengan Tema “Pandemi Lungo, Rejeki Teko”.
Kepala desa Puger Kulon Nur Hasan mengatakan, dengan mengambil tema ” Pandemi Lunggo Rejeki Teko” berharap dengan berlalunya wabah covid 19 ini mudah mudahan kita diberi rejeki yang melimpah khususnya masyarakat desa Puger Kulon.
“Alhamdulillah acara Kirab Budaya yang dimulai pukul 13.00 wib.telah dilaksanakan upacara kirab budaya yang mana kirab tadi adalah menkirab yaitu Joleng joleng yang besuk pagi yang akan dilarung di pantai Pancer Puger.
”Ini adalah wujud punya kearifan lokal yang ada di desa Puger Kulon, merupakan tradisi yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali,’ujarnya.
Dia menambahkan, ”karena tahun kemarin ada pandemi covid 19 ada jeda kurang lebih tiga tahun tidak ada kegiatan larung sesaji. Ada sekitar 30 group peserta yang ikut dalam kirab larung sesaji ini yang terdiri dari SD, SMP, SMA dan Umum,”tambahnya.
“Alhamduliĺlah pada siang ini Antusias warga sangat luar biasa mulai dari RT, RW, Kasun dan seluruh instansi yang ada di desa Puger Kulon ini semuanya mendukung.” Jelasnya.
Smentara dikesemapatan yang sama, pelatih tari dan Guru SMPN 1 Puger, Titik Suryati, pada Filesatu.co.id menyampaikan untuk acara khusus larung sesaji dan kirab budaya di desa Puger Kulon dengan persiapan siswa selama hampir 3 minggu menampilkan tari Umbul Umbul Blambangan yang merupakan kreasi dari saya sendiri,”ujarnya.
Titik juga menjelaskan tentang Tema Tari Umbul Umbul Blambangan karena kita dekat laut juga dan Blambangan artinya air yang melimpa ruah karena indonesia adalah negara perairanl dan dulu Jember ini merupakan daerah kadipaten Blambangan jaman dahulu kala. Jadi kalau kita menari Blambangan sangat pas banget dengan geografis puger dengan laut pas dengan tema tari ini.
”Dengan harapan kedepan desa Puger Kulon bisa lebih maju khususnya anak anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa harus memiliki Jiwa Nasionalisme yang tinggi termasuk mencintai seni budayanya sendiri tidak mencintai budaya asing.” harap Titik.
Titik menambahkan, dengan adanya kirab dan Larung sesaji selamatan desa ini mudah mudahan kita yang sudah diberi rejeki yang melimpah ini ditahun tahun kedepan nanti akhirnya akan ditambah rejekinya oleh allah SAW.
“Kedepan semoga diberi kelimpahan rejeki, sehat serta panjang umur masyarakatnya swhingga kedepannya nanti bisa bertemu lagi dipetik Laut Yang akan datang,” pungkasnya ( Tog ).