Filesatu.co.id, Madiun | Warga sekitar masjid Nurul Huda RT 03 Desa Kertobanyon Kecamatan Geger Madiun layak was-was. Pasalnya, tak lama lagi musim penguhujan bakal melanda. Di jalan masjid tersebut, diperkirakan kembali menjadi langganan genangan air hujan.
Dari hasil pantauan awak media, pada jalan lingkungan ini memang cukup rendah ketimbang jalan desa maupun jalan provinsi. Ditambah tak ada irigasi maupun resapan pada area tersebut.
Rawan banjir ini pun di amini oleh Kades setempat, Slamet Priyanto. Dikatakannya, jalan menuju masjid Nurul Huda menjadi langganan banjir. Padahal, masjid tersebut di klaim sebagai masjid terbaik se-Kecamatan Geger.
“Jalan masjid rt 03 mas, tiap hujan pasti banjir. Bahkan gerimis pun, air tergenang, air dari jalan langsung masuk, gak ada saluran maupun resapan,” terang Slamet kepada awak media, Selasa (02/08/2022).
Sejak awal, lanjut Kades lantikan 2019 itu, tidak adanya saluran lingkungan pada jalur tersebut disebabkan karena rendahnya dataran. Kalaupun dibangun saluran, justru malah mubadzir karena air gak bakal kuat mengalir. Apalagi, jarak sungai dengan lingkungan bisa dikatakan cukup jauh.
“Kalau dibuatkan irigasi lingkungan, bakal percuma, air gak akan kuat naik ke atas mas, kalau hasil rembugan bersama warga setempat, yang paling ideal adalah dibuatkan resapan,” imbuhnya.
Jumlah titik resapan yang diperlukan, lanjut Kades, pada jalan tersebut minimal dibangun 6 resapan. Itu yang dinilai masuk akal. Kalaupun tak mengatasi banjir, setidaknya dapat meminimalisir. Pihaknya bersama warga berharap kepada pemerintah setempat, keluhan jalan masjid Nurul Huda Desa Kertobanyon terselesaikan. Mengingat saat ini sedang puncak-puncaknya kemarau. Artinya, musim penguhujan tak lama lagi pun bakal tiba.
Dilansir dari bmkg.go.id, Prakiraan Musim Kemarau 2022 pada 342 ZOM di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami Awal Musim Kemarau 2022 pada kisaran bulan April hingga Juni 2022 sebanyak 261 ZOM atau 76,3% dari 342 ZOM.