Duka Keluarga Suyanto Anaknya Sebagai PMI di Malaysia Meninggal

filesatu.com.id Banyuwangi – Kabar duka dialami pasangan keluarga Suyanto – Juhariyah warga desa/kecamatan Gambiran. Anak pertamanya Ida Wiranti (36) dikabarkan meninggal dunia saat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia pada Minggu (7/3/2021) .

Keluarga mendapatkan kabar duka setelah dihubungi keluarga Rini ( kakak dari Ida) yang sana bekerja di Malaysia.

Bacaan Lainnya

Ida dikabarkan meninggal setelah sempat berjuang melawan sakitnya yang dideritanya hampir 15 hari dan sempat dirawat disalah satu Hospital di Kuala Lumpur Malaysia.

” Keluarga mendengar kabar setelah dihubungi anak kami yang no dua yang juga bekerja di Malaysia,” tutur Suyanto. Kamis (11/3/2021).

Baca Lainnya :

Menurut Cerita dari Suyanto , Ida sebelumnya sempat menghubungi keluarga dan sudah mempunyai rencana akan segera pulang ke tanah air lantaran sudah tidak bisa bekerja dan menderita sakit batuk dan panas tinggi badannya, bahkan sakitnya semakin parah dan sempat di opname di Rumah Sakit.

” Sempat dihubungi oleh Ida (panggilan akrab almarhumah) dan mengeluhkan sakit batuk ,panas badannya dan akan segera pulang ke Indonesia namun belum bisa pulang akhirnya meninggal dulu ini ,” kisah Suyoto.

Suyanto menambahkan,Mungkin sudah menjadi takdir dari yang Maha Kuasa atas meninggalnya almarhumah dan hanya pasrah.”keluarga sudah mengikhlaskan atas kejadian ini dan pihak keluarga sudah pasrah, dan Allkhamdullah sudah ada yang membantu menguruskan kepulangan almarhumah yang insyaallah besok tanggal 12 /3 Jenazahnya sudah sampai di rumah, sesuai kabar dari Malaysia” tutur Suyanto.

” Segala persiapan dan persyaratan sudah selesai dan kami pihak keluarga hanya berharap semoga dalam perjalanan tidak ada halangan agarjenazah bisa segera tiba,” harap Suyanto.

Ditanya proses keberangkatan manjadi PMI ke Malaysia Suyanto mengisahkan”awalnya almarhumah sempat berpamitan punya rencana kerja ke luar negeri, waktu itu ditelpon dari Malaysia dan disuruh menghubungi seseorang yang bernama SRI (inisial) dari Jember.

Selanjutnya mereka saling berhubungan dan di suruh membuat pasport di Imigrasi Jember.”Seingat saya Ida ditanfer sejumlah uang dari SRi untuk pembuatan pasport ,selang satu minggunya pasport katanya sudah jadi dan ditelpon suruh berangkat ke Malaysia, kalau tidak salah berangkatnya sekitar tahun 2018 lalu dan bekerja menjadi TKW ,” cerita Suyanto mengakhiri wawancara awak.media.

Terpisah, Kabar meninggalnya PMI Ida Wiranti ini juga dibenarkan oleh tetangga almarhumah Miustakmal tokoh masyarakat desa Gambiran yang juga sekaligus membantu keluarga pengurusan kepulangannya.

” Benar kalau Ida sudah meninggal di Malaysia, kami sudah komonikasi ke berbagai pihak terkait termasuk lembaga yang peduli membantu pengurusam pemulangan jenazah, dan Allkhamdullah semua persyaratan yang diminta sudah terlengkapi,” sambung Takmal .

Sementara seusai data informasi yang diperoleh filesatu.co.id. Keluarga korban sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari Kedutaan Besar Republika Indonesia (KBRI) di Malaysia , bahwa jenazah akan di terbangkan tanggal 11/3/2021 dengan penebangan GA 821 dari bandara Kuala Lumpur tujuan Jakarta, ETD/ETA tiba sekitar pukul 12:50 – 13:50 WIB.selanjutnya tanggal 12/3/2021 dari Jakarta diterbangi ke Surabaya dengan penerbangan ETD/ETA tiba sekitar pukul 06:15 – 07:50 WIB. ( En).



Tinggalkan Balasan