FILESATU.CO.ID, BANYUWANGI – Khofifah Indar Parawansa kembali mengunjungi Banyuwangi, kedatangan Gubernur Jawa timur itu kali ini dalam rangka meresmikan Dermaga Movable Bridge (MB) IV Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi pada hari selasa (26/10/2021).
Pada kesempatan tersebut, Khofifah meresmikan Dermaga Movable Bridge (MB) IV dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, dan pengguntingan untaian melati oleh Gubernur Khofifah yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Direktur Teknik dan Fasilitas PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry Kusnadi Chandra Wijaya, dan Kepala Dishub Jatim Nyono.
Dermaga MB IV yang dibangun melalui Anggaran APBD Pemprov Jawa Timur, untuk melayani peningkatan permintaan demand angkutan penyeberangan ke Kawasan Indonesia Timur melalui Program Pelayaran Jarak Jauh/Long Distance Ferry (LDF) Ketapang – Lembar Nusa Tenggara Barat. Dengan memiliki kapasitas MB sebesar 60 Ton dan dapat disandari kapal dengan ukuran 5000 GT. Lintas LDF Ketapang-Lembar dari Dermaga MB IV ini dalam 1 minggu dapat melakukan sebanyak 17 kali pelayaran.
Adapun jumlah Kapal yang beroperasi sebanyak 4 Kapal yaitu KMP. Parama Kalyani, KMP Jambo X, KMP. Dharma Ferry IX dan KMP Tunu Pratama Jaya dengan rata rata 1 Kapal dapat memuat 40 truk. Sementara untuk waktu pelayaran lintas Ketapang – Lembar selama 12 Jam, dengan durasi waktu muat dan bongkar selama 2 jam. Load faktor saat ini, sudah mencapai rata-rata 70% s.d. 80%.
Setelah melakukan peresmian, selanjutnya rombongan melakukan peninjauan ke dermaga dan menaiki kapal yang sedang bersandar sekaligus berdialog dengan para penumpang kapal maupun petugas kapal.
Usai mengadakan peninjauan, Khofifah mengatakan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan Gilimanuk adalah salah satu lintasan angkutan penyeberangan yang sangat strategis di Indonesia, karena menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali dan merupakan lintasan penyeberangan komersial dengan tingkat kepadatan lalu lintas cukup tinggi. Untuk itulah Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan mengganti salah satu dermaga beaching di Ketapang menjadi dermaga MB (movable bridge) yang dibangun sejak tahun 2017 hingga 2020 sebagai solusi untuk meningkatkan layanan prasarana Pelayaran Jarak Jauh/Long Distance Ferry (LDF) dari Jawa ke Indonesia Bagian Timur.
“Akses Jawa ke NTB kini dapat ditempuh secara langsung, tidak perlu lewat Pulau Bali lagi. Hal ini sejalan dengan kebijakan Gubernur Bali yang ingin mengurai kepadatan lalu lintas di Gilimanuk – Denpasar dan diperkuat dengan Keputusan Menteri Perhubungan KM 308 Tahun 2020 Tentang Penetapan Lintas Penyeberangan Antara Ketapang-Lembar. Dimana saat ini Pelayaran Long Distance Ferry Ketapang Lembar dilayani oleh 4 Kapal yang setiap hari rutin melakukan pelayaran,” ucap Khofifah.
“Ada kemudahan percepatan efektivitas dan efisiensi untuk membangun konektivitas dan aksesibilitas, makin terkoneksi dengan baik makin terakses dengan baik. Sehingga berbagai urusan akan menjadi lebih mudah lebih murah lebih efektif dan lebih efisien,” jelasnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa dirinya menyambut gembira peresmian Dermaga MB IV. Menurutnya, dermaga tersebut akan memberikan multiplier effect bagi Kabupaten Banyuwangi baik dari segi perdagangan, pariwisata, maupun investasi. Bahkan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.
“Atas nama Masyarakat Kabupaten Banyuwangi terima kasih kepada Ibu Gubernur beserta jajaran instansi Dishub Jatim telah menyediakan Dermaga MB IV. Bahkan dermaga ini bisa penghubung antara Indonesia Bagian Barat, Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur. Serta bisa meningkatkan ekonomi bagi masyarakat Banyuwangi maupun Lembar,” papar Ipuk.
Di sela sela acara peresmian Dermaga MB IV, Gubernur Khofifah juga menyerahkan santunan bagi 10 anak Yatim, serta bantuan sembako bagi cleaning service, security dan tukang lempar tali kapal Pelabuhan Ketapang. (Fir/F1).