DLH Provinsi Jatim Lakukan Monitoring Terkait Penanganan Limbah PT. Greenfields Indonesia Dairy Farm-2

FILESATU.CO.ID, dBLITAR – PT. Greenfields Farm 2 Blitar menerima kunjungan team Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Blitar dan DLH provinsi Jawa Timur, dalam rangka monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan limbah kotoran sapi yang banyak mendapatkan sorotan dari beberapa pihak terutama menjadi keluhan warga masyarakat akibat pencemaran air dan udara yang dirasakan warga masyarakat di kecamatan Gandusari dan Wlingi selama ini.

Bacaan Lainnya

PT. Greenfields sebagai perusahaan dengan modal asing tentu diharapkan menjadi manfa’at yang baik dalam arah pembangunan di kabupaten Blitar, tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR)  adalah pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Sebelum melakukan tinjauan ke lokasi Perernakan, Tim monitoring dari DLH provinsi Jawa Timur dan Dinas terkait lainnya di lingkungan pemerintah kabupaten, Tim di terima di Kantor Greenfields Dairy Farm-2 untuk mendapatkan paparan terkait Progres Pengelolaan Lingkungan dari manajemen Greenfields. Selasa (15/06/2021).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Blitar Ir Krisna Triatmanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Banyaknya keluhan warga mengenai pengelolaan limbah kotoran sapi yang mencemari sungai dan bau yang tidak sedap dari farm 2, mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah dan provinsi untuk segera dituntaskan. Surat teguran dan sanksi administrasi sudah diberikan kepada Greenfields, agar permasalahan lingkungan dan pengelolaan limbah kotoran sapinya secara signifikan tertangani.” Ujarnya.

Krisna menambahkan, “Progres dan upaya yang telah dilakukan PT. Greenfield sebenarnya sudah banyak, yang utama adalah agar kotoran sapi itu terserap atau dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjadi pupuk organik bagi lingkungan masyarakat sekitar dan Blitar secara umum. Terkait adanya revisi amdal dan perbaikan fasilitas agar sesuai aturan baru yang diberlakukan pemerintah,” ujarnya.

“Monitoring pengelolaan limbah cair dan padat menjadi prioritas utama kunjungan kerja hari ini, progres pembangunan infrastruktur dan progres pengelolaan limbahnya menjadi rekomendasi dalam program jangka panjang perusahaan ini. Harapannya permasalahan yang dihadapi sesegera mungkin untuk dapat diselesaikan.” tandasnya.

Head of Dairy Farm Development & Sustainability PT. Greenfields lndonesia Farm 2 Blitar Heru Setyo Prabowo mengatakan bahwa, “Bekerjasama dengan beberapa perkebunan dan masyarakat disekitar peternakan adalah upaya sinergi dalam pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik. Adanya surat peringatan (SP) bupati Blitar atas polusi udara dan air disekitaran peternakan, agar perbaikan fasilitas pengolahan limbah yang deadline waktunya sampai tangal 17 Juni mendatang, membuat banyak percepatan proses penanganan limbah ini dipercepat sesuai arahan dari para pihak terkait. Maintenance saluran dan pembersihan lingkungan menjadi fokus utama dalam pengelolaan limbah kotoran sapi ini.” Jelasnya.

Heru menambahkan, “Sosialisasi pemberian CSR kepada warga masyarakat, seperti susu sekolah, khitanan massal, hewan kurban, pembangunan atau renovasi tempat ibadah, bedah rumah, kerjasama kemitraan dengan masyarakat terkait pupuk gratis, penanaman rumput pakan, pembagian sembako dan instalasi pipa air bersih sudah dilakukan selama ini.” lanjutnya.

“Heru mencontohkan di farm 1 Gunung Kawi sudah ada program kemitraan pemberdayaan masyarakat sekitar, yaitu Peternakan Sapi perah, yaitu menerima susu dari masyarakat, dan penanaman rumput odot dengan banyak manfaat untuk masyarakat sekitar demi meningkatkan ekonomi warga penerima program kemitraan tersebut.” Urainya.

Sedikit kesalahan dari manajemen kami, tidak pernah mempublikasikan semua kepada khalayak ramai. Sehingga dalam pelaksanaan program CSR kurang diketahui masyarakat. Harapannya dengan komunikasi dan penanganan permasalahan yang efektif dapat mengurai permasalahan yang ada,” tutupnya.(pram/sams/filesatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *