Pademonegoro Gelar Bersih Desa: Doa Syukur Disertai Apresiasi Pembayar Pajak

Desa Pademonegoro gelar bersih desa dengan hiburan wayang kulit
Desa Pademonegoro gelar bersih desa dengan hiburan wayang kulit

Filesatu.co.is, SIDOARJO | PEMERINTAH Desa (Pemdes) Pademonegoro, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, sukses menggelar ritual tahunan Bersih Desa (Ruwat Deso) yang meriah pada Sabtu, 28 Juni 2025. Acara ini menjadi wujud syukur atas karunia dan keberkahan yang masyarakat terima, sekaligus mengapresiasi ketaatan wajib pajak. Rangkaian kegiatan yang berlangsung di GOR Serbaguna desa ini menarik perhatian ribuan warga.

Tradisi turun-temurun ini, yang biasanya dilaksanakan setiap bulan Ruwah, tahun ini menyesuaikan jadwal ke bulan Suro tanpa mengurangi kekhidmatan maupun kemeriahan suasana. Kepala Desa Pademonegoro, Ispriyanto, menjelaskan bahwa ritual ini merupakan bentuk penyatuan manusia dengan alam, dengan pemilihan waktu berdasarkan kalender Jawa yang dianggap sakral.

Bacaan Lainnya

Berbagai elemen masyarakat dan pejabat hadir memeriahkan acara. Terlihat perwakilan Forkopimcam Sukodono, termasuk Camat Sukodono M. Solichin (diwakilkan), Kapolsek Sukodono AKP. Sa’adun, Danramil 0816/15 Sukodono Kapten Inf. Gophur Urokhim, BPD, Ibu-ibu PKK, RT/RW, Tokoh Masyarakat, serta beberapa kepala desa dari wilayah Kecamatan Sukodono.

Rangkaian acara dimulai dengan pembagian hadiah undian Pajak PBB-P2 bagi warga yang membayar pajak tepat waktu, sebuah inisiatif Pemdes untuk meningkatkan kesadaran pajak. Kemeriahan berlanjut dengan pagelaran wayang kulit. Siang hari, Dalang Ki Suparno Hadi dari Gresik membawakan lakon “Wahyu Linggo Jati“, dilanjutkan malam harinya dengan lakon “Tirto Pawitro Wening“. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan campursari Nada Maestro.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Ispriyanto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan warga Pademonegoro dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2).

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus membayar pajak tepat waktu. Ini adalah kewajiban kita bersama sebagai sumber pendapatan daerah yang akan kembali dirasakan manfaatnya melalui pembangunan,” tegasnya.

Ispriyanto juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga filosofi “Guyub Rukun Agawe Santoso, Congkrah Agawe Bubrah,” demi menciptakan masyarakat yang rukun, adil, dan makmur.

Mustakim, selaku panitia penyelenggara, bersama seluruh perangkat desa, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat, Forkopimcam, Camat Sukodono (yang diwakili), Kapolsek, Danramil, dan seluruh tamu undangan,” ujarnya. Ia berharap semua doa dan harapan masyarakat terkabul, serta budaya wayang kulit terus lestari hingga generasi penerus.

Acara sambutan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kesra Ismail tepat pukul 20.35 WIB, mengakhiri kemeriahan Bersih Desa Pademonegoro tahun ini. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar