Diyakini Banyuwangi Semakin Maju, Menteri PU PR: Revitalisasi Pasar Induk, Bangunan Sejarah Apalagi Tol Probowangi Sudah……

Menteri PU PR Basuki Hadimuljono didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani cek lokasi pembangunan revitalisasi pasar induk Banyuwangi.(foto:Istimewa)

Filesatu.co.id, Banyuwangi | Pemerintah saat ini tengah melakukan revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan destinasi wisata berupa bangunan bersejarah Asrama Inggrisan yang merupakan bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau secara langsung progres pekerjaan tersebut di Banyuwangi, Sabtu (13/7/2024).

“Alhamdulillah, sekarang sudah tahapan lelang pekerjaannya. Tinggal pelaksanaan,” kata Menteri PUPR kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat di lokasi.

Bacaan Lainnya

Menteri Basuki dan rombongan melihat secara langsung kondisi Pasar Banyuwangi yang saat ini sudah dibongkar dan siap untuk dilakukan pekerjaan pembangunannya. Selanjutnya mereka berjalan kaki ke Asrama Inggrisan yang lokasinya cukup berdekatan.

“Untuk desainnya, kedua bangunan itu juga sudah disetujui. Untuk Asrama Inggrisan ini desainernya Yori Antar, desainer nasional yang sudah membangun banyak ikon heritage di Indonesia. Pasti hasilnya bagus,” ujar Basuki.

Revitalisasi Pasar Banyuwangi dan Asrama Inggrisan, lanjut Basuki, merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat untuk kemajuan Banyuwangi yang terus berinovasi. Dengan dukungan sarana dan prasarana infrastruktur, Menteri Basuki yakin Banyuwangi ke depan akan mengalami lompatan yang semakin tinggi.

“Apalagi nanti kalau tol Probowangi dan jalan lintas selatan sudah selesai, pasti ke depan lompatannya (Banyuwangi) akan lebih jauh lagi,” kata Basuki.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat yang telah mendukung pembangunan infrastruktur Banyuwangi. Pasar Banyuwangi didesain menjadi kawasan perbelanjaan rakyat yang akan terintegrasi dengan Asrama Inggrisan yang merupakan bangunan bersejarah eks kantor dagang Inggris sebagai satu kesatuan kawasan heritage.

Bangunan bagian depan Pasar Banyuwangi termasuk cagar budaya. Pembangunannya akan tetap mempertahankan fasad bangunan asli, karena pintu gerbangnya adalah bangunan bersejarah,

“Harapannya, dengan revitalisasi ini akan meningkatkan kunjungan orang ke pasar. Sehingga pasar bisa benar-benar menjadi pusat belanja yang menjanjikan bagi para pedagangnya serta nyaman bagi para pembelinya,” kata Ipuk.

Ipuk meyakini, revitalisasi pasar Banyuwangi akan memperkuat daya tarik wisata mengingat letak pasar induk ini berada tepat di jantung kota Banyuwangi. Apalagi, di dekat pasar juga terdapat bangunan cagar budaya eks kantor Kamar Dagang Inggris.

Asrama Inggrisan adalah salah satu bangunan cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776. Gedung itu kemudian diambil alih British East India Company-Kantor Dagang Inggris pada abad 18. Tempat ini lantas dijadikan kantor kabel jaringan telegram bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.

Dr. Thor Kerr dari Curtin University Perth Australia dan Irfan Wahyudi, PhD dari Universitas Airlangga telah melakukan riset tentang keterkaitan Banyuwangi dan Australia masa itu, dan salah satu jantung aktivitasnya adalah di Asrama Inggrisan.

“Dukungan Pak Basuki terhadap pembangunan ini sangat penting artinya bagi Banyuwangi. karena tidak hanya membuat fungsi kedua kawasan tersebut menjadi lebih maksimal. tIdak hanya menghidupkan kembali warisan heritage yang sarat akan sejarah, namun yang lebih penting adalah mendorong peningkatan perekonomian rakyat,” kata Ipuk. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *