Dipimpin Kepala BNPB, Pangdam IX/Udayana Hadiri Vidcon Terkait Penanganan Bencana Alam di NTT

FILESATU.CO.ID, DENPASAR BALI- Usai mengikuti Vidcon dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., didampingi para asisten Kasdam IX/Udayana dan para Kabalakdam IX/Udayana kembali menghadiri rapat koordinasi terkait penanganan bencana alam di wilayah Provinsi NTT.

Rakor melalui Vidcon ini dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. Senin malam (5/4/2021).

Bacaan Lainnya

Baca Lainnya :Buntut Penemuan Mayat Wanita Telanjang, Keluarga Korban Tidak Terima Disebut Bunuh Diri

Menurut Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D., cuaca ekstrim di NTT pada dasarnya terjadi karena suhu muka laut yang semakin hangat di wilayah samudera Hindia di dekat Indonesia. Data dari BMKG menunjukkan suhunya mencapai 29 derajat celcius atau jauh lebih tinggi dari suhu rata-rata, yakni 26,5 derajat celcius.

“Terbentuknya Siklon Tropis Seroja menyebabkan terjadinya cuaca esktrem hingga menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi di sekitar wilayah NTT. Pada Senin (5/4/20221) pukul 18.00 WIB, diketahui posisinya (Siklon Tropis Seroja) sudah lebih ke barat daya,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini yang sedang berada di Bima NTB mengatakan bahwa besok (Selasa, 6/4/2021, red) pihaknya akan berangkat ke wilayah Provinsi NTT guna mengecek secara langsung tenda-tenda pengungsian serta bantuan logistik dari pemerintah.

“Besok pagi saya akan terbang ke Larantuka langsung nyebrang ke Adonara untuk memastikan logistik. Terutama tenda pengungsi serta makanan, mudah mudahan bisa tergelar dan terlaksana dengan baik. Kemudian untuk Alor, kebetulan Ketua DPRD nya sudah berkomunikasi dengan kami guna memastikan bahan makanannya sudah siap untuk dibagi. Kami juga dapat informasi dari Bupati Sumba Timur bahwa kondisinya juga berat, untuk saat ini juga sudah kami siapkan untuk mengirim makanan dari Jakarta langsung ke Sumba Timur,” jelas Ibu Mensos.

Baca Lainnya :Pastikan Bencana Cepat Teratasi, Kasad Perintahkan TNI AD Bergerak Cepat Tangani Bencana Alam di NTT dan NTB

Sementara itu, Kepala BNPB yang sedang bersama Wakil Gubernur NTT dan Bupati Flores Timur di Larantuka, menanggapi persoalan yang cukup riskan terkait dengan penularan Covid-19. Sehubungan dengan jumlah pengungsi yang cukup banyak dan angka kasus di NTT sedang meningkat, pihaknya menyarankan jumlah korban di pengungsian agar dikurangi dengan cara memberikan bantuan dana untuk menyewa rumah di daerah aman yang tidak terdampak.

Terkait dengan data, Kepala BNPB juga mengusulkan agar TNI dapat membantu BPBD untuk bisa melakukan sinkronisasi data dari daerah khususnya dari Babinsa, Koramil dan Kodim setempat untuk mendata terutama korban jiwa karena kaitannya dengan santunan yang akan diserahkan pemerintah.

“Paling tidak besok pada saat melakukan Press Conference dengan Bapak Presiden, angkanya sudah mendekati yang nyata, meskipun akan ada perubahan sesuai dengan perkembangan di lapangan, karena biasanya status yang belum ditemukan itu bisa saja belum tentu meninggal,” ucap Letjen TNI Doni Monardo.

Menanggapi hal tersebut, Pangdam IX/Udayana dengan tegas mengungkapkan bahwa pihaknya beserta Jajaran Kodam IX/Udayana telah siap untuk membantu dan mendukung pemerintah dalam penanganan bencana alam yang terjadi di wilayah Kodam IX/Udayana dalam hal ini wilayah Korem 161/WS Provinsi NTT.

“Kami akan segera perintahkan satuan bawah untuk segera mengecek malam ini juga terutama untuk korban jiwa maupun dengan status yang lainnya. kami juga sampaikan terima kasih atas dukungan BNPB, sehingga logistik untuk pengungsi jadi meningkat,” tegas Pangdam.

Sehubungan dengan bantuan logistik, Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Jemz Andre Ratu Edo, S. Sos., menyampaikan bahwa Jajaran Korem 161/WS sudah berupaya untuk meyiapkan langkah-langkah antisipasi dalam penanganan bencana alam tersebut.

“Sesuai dengan arahan Pangdam, kami sudah melaksanakan upaya dan langkah penanganan bencana alam ini terutama dalam hal evakuasi serta mendukung pelayanan logistik. Sampai saat ini telah tergelar 20 dapur lapangan yang telah tersebar di posko-posko pengungsian dan jumlahnya dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan,” tutur Kasrem 161/WS.

Laporan : Benthar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *