Anggota DPRD Jabar Sri Rahayu Gelar Sosialisasi Perda Nomor 2 Tahun 20023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan.  

Anggota DPRD Jabar Sri Rahayu Gelar Sosialisasi Perda Nomor 2 Tahun 20023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan
Anggota DPRD Jabar Sri Rahayu Gelar Sosialisasi Perda Nomor 2 Tahun 20023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan

Filesatu.co.id, KARAWANG | PEMERINTAH Provinsi Jabar memiliki perhatian cukup besar pada perempuan. Salah satunya, ditunjukkan dengan adanya Perda Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan.

Saat ini Sosialisasi Perda (Sosper) atau Penyebarluasan Peraturan Daerah yaitu peraturan tentang “Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan” Perda provinsi nomor 2 tahun 2023, dilakukan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Golkar Sri Rahayu Kegiatan tersebut dihadiri kaum hawa, berlangsung di Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat, Jumat (23/08/24)

Bacaan Lainnya

Sri Rahayu pada kesempatanya menyampaikan tujuan dari Penyebarluasan peraturan daerah ini adalah agar masyarakat mengetahui dan memahami apa itu perda Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan, Perda provinsi nomor 2 tahun 2023.

Sri memaparkan, berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan pada Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan yaitu:

Ketidakadilan gender berupa marginalisasi, subordinasi, stereotype, kekerasan, beban kerja timpang, sosialisasi ideologi nilai gender, menimpa perempuan lintas kelas, pendidikan, etnis, agama, kondisi sosial ekonomi.

Oleh sebab itu pemberdayaan perempuan menjadi penting. Kebijakan terkait perlindungan dan pemberdayaan perempuan adalah

dua hal yang tidak dapat dipisahkan

Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan, Keterkaitan antara moralitas, norma sosial budaya dan ketidak adilan gender sehingga diperlukan kebijakan perlindungan dan pemberdayaan perempuan yang menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia.

Tujuan Pemberdayaan Perempuan adalah:

  1. Meningkatkan kemampuan kaum perempuan untuk melibatkan diri dalam program pembangunan, sebagai partisipasi aktif (subjek) agar tidak sekedar menjadi objek pembangunan seperti yang terjadi selama ini.
  2. Meningkatkan kepemimpinan, kemampuan kaum perempuan dalam untuk meningkatkan posisi tawar-menawar dan keterlibatan dalam setiap pembangunan baik sebagai perencana, pelaksana, maupun melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.
  3. Meningkatkan kemampuan kaum perempuan dalam mengelola usaha skala rumah tangga, industri kecil maupun industri besar.

Tujuan Perlindungan Perempuan

  1. Perlindungan adalah suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh aparat penegak hukum atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman, baik fisik maupun mental kepada korban atau saksi dari ancaman, gangguan, teror dan kekerasan dari pihak manapun yang diberikan pada tahap penyelidikan, penyidikan, penentuan dan atas pemeriksaan di sidang pengadilan.
  2. Pelindungan perempuan adalah segala upaya yang ditujukan untuk melindungi perempuan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender.

Terakhir Sri Rahayu Mengingatkan kepada peserta sosper untuk hati hati dalam menggunakan gadget dan media sosial jangan terpancing oleh berita yang belum jelas kebenarannya atau berita hoax dan pentingnya bagi orang tua untuk paham tekhnologi agar bisa mengontrol gadget anak anaknya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *