Filesatu.co.id, Blitar | Demi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat kabupaten Blitar khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi Blitar, terkait masalah tentang antrian panjang dan pelayanan berobat. RSUD ini sudah menerapkan sistem aplikasi digital untuk menjawab tantangan tersebut.
Salah satunya adalah inovasi SMS Gateway di loket pendaftaran RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk mengatasi lamanya pendaftaran dimulai tahun 2017, yang dikembangkan di tahun 2018 sampai sekarang menjadi Si ANOMAN (Sistem Antrian Nomor Mandiri) memberikan kemudahan pasien mendaftarkan diri sendiri menggunakan barcode.
Kemudian sistem Wlingi Emergency Medical Service (WINGS), rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut mempercepat layanan kesehatan dengan ambulance gratis siap jemput pasien melalui call center 119 atau tim inovasi WINGS (0822 3333 1338). Terutama terkait kegawatdaruratan, diyakini mampu mengurangi risiko kematian atau meningkatkan potensi keberhasilan dalam pelayanan kesehatan.
Disampaikan Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, melalui Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan dan Evaluasi sekaligus Ketua Tim Inovasi RSUD Wlingi, dr. Tri Wahyuning Rahmawati MMRS, setelah mendapatkan kunjungan kerja dari komisi III DPRD kabupaten Blitar, di ruang kerjanya, Selasa (28/12/2021).
dr. Tri Wahyuning Rahmawati MMRS menyampaikan bahwa, “Instalasi Teknologi dan Informasi DAR DER DOR RAME (Pendaftaran Digital Terjadwal Door to Door dan Rekam Medis Elektronik), merupakan inovasi yang selaras dengan kategori bidang kesehatan, yaitu sebuah inovasi untuk memberikan layanan prima di bidang kesehatan. Inovasi ini memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, sehingga pasien segera dapat diperiksa dan diberikan pengobatan yang tepat sesuai data rekam medik yang lengkap.” Ungkapnya.
Dokter Tri Wahyuning juga menyatakan bahwa, “Inovasi ini terus dikembangkan, disempurnakan dan dilakukan penggabungan aplikasi yang dapat diakses oleh petugas pengentry pada kolom rekam medis elektronik. Rekam medis elektronik berisi menu-menu pilihan yang lengkap yaitu menu pemeriksaan fisik, permintaan pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosa, penulisan resep, rincian biaya pemeriksaan, dan bridging aplikasi BPJS sehingga proses klaim biaya pasien lebih cepat.” Jelasnya.
dr. Tri Wahyuning juga menambahkan bahwa, “Progam unggulan ini bertujuan untuk solusi mengatasi sebuah masalah, dan memang banyak sekali inovasi di RSUD Ngudi Waluyo ini karena memang kita setiap tahun mengikuti lomba inovasi baik di Pemkab Blitar ataupun tingkat nasional. RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar ada progam unggulan Sianoman, progam unggulan DAR-DER-DOR RSUD Ngudi Waluyo masuk dalam Top 30 inovasi pelayanan publik terbaik di Propinsi Jawa Timur.”
“Dan kita juga mendapatkan piagam penghargaan Top inovasi pelayanan publik tahun 2021 yang diterima Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah didampingi Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar dr.Endah Woro Utami beserta Tim inovasi RSUD Ngudi Waluyo wlingi Blitar di Kota Surabaya satu bulan yang lalu.” Tambahnya.
Harapannya, “Dengan penerapan teknologi informasi berbasis digital, masyarakat yang membutuhkan pelayanan cepat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar nanti akan mendapatkan chip, sehingga akan bisa mengakses program dengan mudah. Progam ini sesuai dengan progam Pemerintah, yaitu untuk meningkatkan angka harapan hidup artinya mengurangi angka kematian, meningkatkan angka kesehatan dan kesembuhan dengan pasien rutin mengontrol kesehatannya,” tutupnya.(Pram/Filesatu).