Filesatu.co.id, Badung – Bali | Pecalang Tabeng Dada Bali Perlu mendapat kehormatan honorarium Selain pemberian Insetif, pecalang seyogyanya mendapat jaminan kesehatan khusus & tunjangan Resiko Kerja. Saatnya perkuat existensi pecalang dengan memberikan insentif & proteksi.
Pecalang sebagai unsur pengamanan berbasis budaya kearifan lokal pertahanan keamanan & kenyamanan di Desa Adat, mereka tampil medengen /beraura spirit budaya yg disegani oleh semua pihak baik lokal, perantau dan bahkan wisman, sejauh ini pecalang memang terbukti lugas & disegani, serta menunjukkan kekuatan pertahanan kearifan lokal yg harus terus dijaga eksistensinya secara berkelanjutan. Oleh karena itu saya mendukung penuh pemikiran yg mengarah pada.
pemberian insentif pada pecalang , namun saya harapkan tidak hanya sebatas insentif akan tetapi juga tunjangan kesehatan & resiko kerja, karena pecalang sering juga terancam raga dan jiwanya saat bertugas (ingat kasus pemukulan pecalang di besakih, dll) , selanjutnya khusus di Kab. Badung dg APBD th 2025 senilai Rp 10, 7 T, sangat mungkin diberikan insentif pada Pecalang seperti halnya insentif yg telah diberikan selama ini kepada punggawa budaya & adat kita di Badung, apalagi di Provinsi Bali ada Pungutan terhadap Wisman senilai Rp 150 rb per Wisman, yg kiranya dapat diarahkan pada pertahanan budaya dan lingkungan yg bisa didistribusikan kepada Kab/Kota dibali termasuk untuk Pecalang.
Saya juga mendengar bahwa dukungan pemberian insentif ini juga dari berbagai pihak seperti Bupati Badung, teman teman Anggota DPRD Badung, termasuk Gubernur Bali, & Kejaksaan Tinggi Bali.
Menurut saya langkah pemberian insentif thd pecalang harus segera direalisasikan dengan diikuti regulasinya/payung hukumnya, dan saya usulkan minimal di perubahan APBD Badung tahun anggaran 2025 telah dimuat nomenclatur tentang pemberian insentif dan atau tunjangan resiko kerja atau tunjangan lainya kepada pecalang, untuk memperkuat existensi pecalang, mengingat pecalang telah terbukti menjadi tabeng dada garda terdepan dalam menjaga keamanan di desa adat, dimana desa adat adalah benteng budaya kita yang sekaligus menjadi sumber pelestarian & perkembangan budaya dimana segala aktifitas di Desa Adat menjadi daya tarik wisata. (Puspa Negara Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung).
Laporan : Benthar