FILESATU.CO.ID DENPASAR BALI – Guna membahas tentang masalah penanganan bencana banjir di Provinsi NTB dan Provinsi NTT, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. mengikuti kegiatan Video Conference (Vidcon) dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, yang dilaksanakan pada Minggu (4/4/2021) di Ruang Yudha Puskodalopsdam IX/Udayana.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam melaporkan kondisi terkini bencana banjir di NTB yang sebelumnya sudah diantisipasi sejak lama. Namun demikian, banjir yang terjadi sejak 2 April 2021 tersebut disebabkan karena adanya penanaman jagung secara sparadis oleh masyarakat, sehingga bukit-bukit di wilayah Kabupaten Bima menjadi gundul, ketika terjadi curah hujan yang dengan intensitas sedang dan tinggi kurang lebih selama 9 jam tanpa henti tersebut mengakibatkan Banjir.
Baca lainnya :Buntut Penemuan Mayat Wanita Telanjang, Keluarga Korban Tidak Terima Disebut Bunuh Diri
“Danrem 162/WB telah berulang kali mengerahkan anggotanya untuk menanam pohon di bukit-bukit tersebut, namun setelah ditinggalkan tanaman tersebut dirusak kembali. Upaya Danrem selama ini sudah melakukan penanaman sebanyak 30.000 bibit pohon ditanam didaerah tersebut”, ujar Pangdam.
Selanjutnya Pangdam melaporkan dampak banjir tersebut menggenang di 7 Kecamatan, 34 Desa dengan 9.245 KK dan 27.808 jiwa, yang mengakibatkan kerugian sebanyak 4.643 rumah terendam, 3 jembatan penghubung rusak, 6 fasilitas pendidikan, 3 perkantoran dan tempat ibadah termasuk 294 Ha lahan pertanian serta 25 Ha lahan perikanan terendam air dengan menelan korban jiwa meninggal dunia 2 orang karena hanyut dan 23.759 orang mengungsi sementara kedaerah yang lebih tinggi.
“Kami telah melakukan upaya memberikan bantuan kepada masyarakat sampai dengan saat ini dengan mendirikan 6 posko, membangun 2 buah tenda TNI, 4 tenda BNPB, 2 dapur lapangan dan 5 Keslap”, kata Pangdam.
Baca lainnya : Acara Festival Lobster di Hari Kedua di Isi Dengan Gowes
Pada saat ini banjir telah mulai surut selanjutnya mengerahkan personil dari Kodim 1608/Bima dan Kipan Yonif 742/SWY sebanyak 125 orang untuk membantu masyarakat membersihkan dampak banjir tersebut, apabila situasi sudah memungkinkan akan segera dikerahkan personel dari Korem 162/WB maupun dari Kodam IX/Udayana untuk membantu masyarakat disana.
“Kami telah mengirimkan juga bantuan sembako berupa bahan makanan, selimut, terpal, perlengkapan bayi dan keluarga termasuk air mineral untuk membantu warga masyarakat yang terdampak banjir”, ungkap Pangdam.
Lebih lanjut Pangdam juga menjelaskan bahwa saat ini banjir juga melanda di daerah NTT, di beberapa Kabupaten di antaranya Kabupaten Flores Timur dengan jumlah korban dari data sementara tadi siang berjumlah 29 orang meninggal dunia, untuk korban luka-luka maupun korban yang belum diketemukan akibat rumahnya hanyut terbawa arus banjir masih dilakukan pencarian dan perdataan jumlahnya dari instansi terkait. Sedangkan di Kabupaten Lotim, Kabupaten TTU rumah warganya juga tergenang air sedangkan Kabupaten Malaka tidak hanya menggenang diperumahan warga tetapi juga mengakibatkan jembatan penghubung putus.
Menanggapi laporan Pangdam tersebut, Kasad memberikan arahan kepada Pangdam agar segera memerintahkan kepada Danrem atau Dandim yang daerahnya terdampak banjir dan ada jembatan yang putus, untuk segera melaporkan ruas dari panjang jembatan penghubung yang rusak dan putus akibat diterjang banjir pada kesempatan pertama kepada Pangdam, sehingga memudahkan untuk segera ditangani oleh satuan TNI AD yang membidanginya.
Kemudian Kasad juga meminta, agar penanganan bencana banjir yang terjadi di Provinsi NTB dan Provinsi NTT agar dipercepat secara maksimal, termasuk menentukan titik atau tempat pelabuhan kapal untuk memudahkan dalam pengiriman bantuan berupa bahan makanan dan kebutuhan lainnya, termasuk pengiriman alat peralatan untuk membangun jembatan yang putus, untuk segera disiapkan dan ditangani oleh satuan TNI AD terkait lainnya.
“Dengan penanganan bencana banjir, kita fokuskan untuk perbaikan jembatan yang ada di Provinsi NTB maupun di Provinsi NTT, secara berkala akan kita pantau terus setiap perkembangannya serta penyiapan segala peralatan dan bahan makanan serta kebutuhan lainnya untuk dikirimkan secepat mungkin guna membantu dalam penanganan dan evakuasi masyarakat,” tutup Kasad.
Hadir mendampingi Pangdam dalam kegiatan tersebut diantaranya Asrendam IX/Udayana, Para Asisten Kasdam IX/Udayana, Kakesdam IX/Udayana, Kazidam IX/Udayana, kabekangdam IX/Udayana, Kapaldam IX/Udayana, Kahubdam IX/Udayana, serta diikuti oleh Danrem 162/WB dan Dandim 1608/Bima secara terpisah ditempat kerjanya masing-masing.
Laporan : Benthar