Kasus Dugaan Perkusian Yudi dan Penambang Berdamai

Filesatu.co.id, Manngar  |Kasus persekusi terhadap Yudi Amsoni di rumahnya desa sukamandi kecamatan damar, Belitung Timur (Beltim) oleh massa penambang pada kamis (6/1) berakhir damai. Amin Noor mewakili rekan – rekannya meminta maaf kepada anggota forum daerah aliran sungai (fordas) tersebut di kantor Polres Beltim, Jumat (7/1/2021).


Perdamaian terjadi setelah keduanya dipanggil Unit Pidum Satreskrim Polres Beltim. Mereka diperiksa guna mengklarifikasi kejadian di rumah yudi. Usai pemeriksaan, keduanya hadir dalam koferensi pers yang dipimpin Kapolres AKBP TaufikNoor Isya di Griya Patriatama.

Bacaan Lainnya

Turut hadir Bupati Burhanudin (Aan), ketua DPRD Fezzi uktolseja dan kepala kejaksaan Negeri Abdur kadir .

“ kami sudah saling memaafkan, semoga kedepannya bisa damai terus,” kata Ami usai konpres.

Di tempat yang sama, yudi didampingi kuasa hukumnya dari LBH KUBI Cahya Wiguna mengatakan, memaafkan tindakan persekusi yang dialami. Sebagai aktivis lingkungan sudah seyogyanya cinta damai.

“ Kami dari pihak korban mengapresiasi tindakan cepat kepolisian atas kejadian ini. Kemudian Alhamdulillah masalah persekusi sudah selesai karena bang yudi sudah memberikan maafnya,”kata Cahya.

Kapolres AKBP Taufik noor ISya menegaskan, tidak ada pembiaran atas peristiwa penggerundukan terhadap yudi. Saat kejadian, beberapa perwira telah diturunkan guna memetakan dan menganalisa tindakan yang akan di ambil.

“ Saat kejadian, jumlah personel (polisi) jauh lebih sedikit dari massa. Jadi diputuskan agar cukup mengamankan Yudi jangan sampai terjadi bentrok, sementara personel lainnya menuju ke lokasi,” ucap Taufik.

Menurutnya , kondisi ekonomi di masa pandemic ini masih memprihatinkan bagi masuknya investasi di daerah. Diharapkan semua pihak saling menghormati dan menghargai sebagai sesame warga Negara. Tidak ada kata lain Belitung Timur harus maju dan harus kompak untuk membuat daerah lebih maju ke depan,”Katanya.

“ Terima kasih bang Yudi dan Pak Amin Noor, masing – masing sudah menyadari, tidak perlu lagi melakukan tindakan – tindakan yang justru merugikan semua. Berhati – hati di medsos, berhati – hati menggunakan alat komunikasi ini jangan sampai menimbulkan preseden buruk dan saling fitnah di antara kita,” ujar Aan. (Rita).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *