Filesatu.co.id, Baturaja, OKU-Sumsel | Jenazah almarhum Gustian Erlangga Bin Al Andalusi yang menjadi salah satu korban meninggal dunia pada kecelakaan bus yang membawa para guru pondok pesantren gontor tiba di tanah kelahiran dan disambut dengan tangis pilu keluarga.
Gustian Erlangga yang merupakan salah satu korban kecelakaan bus rombongan para guru Pondok Pesantren Moderen Darussalam Gontor Kampus 11 Putra Ittihadul Ummah Poso Sulawesi Tengah.
Tragedi kecelakaan bus yang berpenumpang 29 orang tersebut diketahui dalam perjalanan dari Bandara Sis Al-Jufri menuju Ponpes Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Putra Ittihadul Ummah Poso Sulawesi Tengah di KM 5 sekira pukul 22.00 WiTA, Rabu (03/05/2023)
Ratusan warga desa Bindu dan para pelayat menyambut Jenazah Almarhum Gustian Erlangga tiba, “Sekira pukul 19.00 WIB Jenazah Almarhum tiba di rumah duka,” ungkap salah seorang keluarga pada Jumat malam (05/05/2023)
Tangis pilu tidak terbendung lagi saat Jenazah almarhum diturunkan dari mobil ambulance yang membawanya dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Diiringi tangis dan doa keluarga, Jenazah setibanya di Desa Bindu, langsung menuju ke rumah duka, kemudian langsung di Shalatkan di masjid Al-furqon yang tak jauh dari rumah almarhum dan kemudian langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Bindu, diiringi ratusan para pelayat ke tempat peristirahatan terakhir.
Sementara itu, Kepala Desa Desa Bindu Zaenal Badri mengungkapkan, sebelum meninggal almarhum sempat pulang ke Bindu pada pada Bulan Suci Ramadhan hingga hari ke 4 Idul Fitri 2023.
“Almarhum lebih kurang 19 hari kumpul bersama keluarga, setelah menyelesaikan pendidikan di Gontor” ungkap Zainal Badri saat di bincangi di tempat pemakaman, Jumat malam (05/05/2023)
Lanjut Zainal Badri, Setelah menyelesaikan pendidikan Almarhum berangkat untuk melaksanakan tugas pengabdian di Ponpes Modern Gontor Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso Sulawesi Tengah.
“Namun Allah menentukan lain, dalam perjalanan bus yang di tumpangi Almarhum mengalami kecelakaan,” urai Zainal Badri
Diceritakan Zainal Badri, meskipun hanya sesaat Almarhum kembali ke tanah kelahiran, bagi masyarakat Desa Bindu banyak kenangan yang tak terlupakan, bahkan pada saat Sholat Idul Fitri Almarhum didaulat menjadi Khotib di Masjid Al-Furqon Desa Bindu.
“Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan taat beragama. Pada bulan Ramadhan tahun ini almarhum pulang ke Desa Bindu. Saat pulang kesini Almarhum sering mengisi khutbah di masjid dan menjadi Khotib pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri tahun ini,” ucap Zaenal, Jumat (05/05/2023).
Betapa terkejutnya, baru beberapa hari meninggalkan kampung halaman, tiba-tiba keluarga mendapat kabar tentang meninggalnya almarhum pada Rabu dini hari (03/05/2023-red). sekitar pukul 03.00 WIB dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Polisi.
“Keluarga mendapat kabar pada Rabu dini hari dari pihak kepolisan,” pungkasnya.
Usai memakamkan Almarhum Gustian Erlangga, Warga Desa Bindu dan para pelayat melaksanakan takziah di rumah duka. (**)
Laporan : Anizar / R2