Filesatu.co.id, Banyuwangi | Kabupaten Banyuwangi terpilih menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 Mega Watt (MW). Dan konon, PTLS Land Base ini merupakan salah satu PTLS terbesar yang ada di Indonesia.
Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat tim dari PT. PLN Indonesia Power berkunjung ke Pemda Banyuwangi. Jumat (9/5/2025).
Menurut Bupati Ipuk, untuk mendukung Pemerintah untuk mencapai net zero emition melalui energi baru terbarukan.
“Pada prinsipnya pemerintah daerah siap memberikan dukungan untuk kelancaran pembangunan tersebut. Apalagi pembangunan PLTS ini termasuk salah satu Program Strategis Nasional (PSN),” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Waktu itu, Kamis (8/9/2025) jelas Ipuk, Tim PLN yang dipimpin oleh Vice President Pre-Construction PT. PLN Indonesia Power, Aswindo, telah datang langsung ke Banyuwangi dan menindaklanjuti rencana pembangunan.
Pertemuan tersebut, membahas PLTS di Banyuwangi membawa program pemerintah untuk peningkatan energi baru terbarukan, guna mendukung net zero emision yang ditargetkan tercapai pada tahun 2060.
“Pembangunan dijadwalkan akan dimulai pada akhir 2025, dan ditargetkan selesai serta mulai beroperasi untuk menghasilkan listrik pada 2026. PLTS ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa dan Bali,” jelas Ipuk.
Aswindo dalam pertemuannya mengungkapkan, pembangunan PLTS ini sudah masuk di dalam RUPTL atau Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik. “PLTS di Banyuwangi ini akan jadi bagian dari PLTS land base terbesar di Indonesia,” ungkap Aswindo.
PLTS tersebut akan dibangun di lahan seluas 130 hektar milik PTPN I Regional 5, di Kecamatan Kalipuro. Banyuwangi memiliki tingkat iradiansi atau tenaga matahari yang sangat besar.
“Iradiansi atau tenaga matahari di Banyuwangi sangat besar, berdasarkan data penelitian yang sudah dilakukan selama 20 tahun kebelakang. Selain itu dari sisi teknis lainnya seperti kematangan lahan juga menunjang,” terangnya.
Listrik yang diproduksi di PLTS Banyuwangi nantinya masuk dalam sistem koneksi tegangan salur 150 KV Jawa Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik dua pulau tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang mendukung dan memberi kemudahan pada pembangunan PLTS ini,” tambah Aswindo. (*)