Filesatu.co.id, BATURAJA | TERNYATA matrial bantuan bencana banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) benar-benar masih bersisa.Rabu(21/08/2024).
Namun, barang-barang tersebut sudah berpindah tempatnya. Semula berada di posko induk bencana yakni Rumah Dinas Bupati, sekarang di rumah singgah Dinas Sosial.
Sangat dìsayangkan barang-barang tidak tersalurkan. Padahal itu adalah sumbangan dari beberapa pihak.
Apa saja barangnya (matrial)? Menurut tim yang ke lapangan, Wahyu dan Mukti, barang itu antara lain beras 840 Kg.
Lalu, Mie instan 76 dus, pakaian layak guna 10 bal dan makanan siap saji 250 pcs.
Bantuan Pihak Lain
Informasinya ini sumbangan dari berbagai pihak. Bahkan, untuk beras ada karung sekira berisi 50 Kg bertuliskan bantuan dari masyarakat Kota Baru.
Diperkirakan itu sumbangan dari masyarakat Kota Baru, Martapura Kabupaten OKU Timur.
Yang sangat dìsayangkan, matrial ini tidak habis dìbagikan. Padahal niat yang membantu atau menyumbang, matrial ini untuk meringankan beban korban banjir.
“Dus mie instan ini banyak yang rusak terbuka. Dan kita khawatir kalau tidak dìsalurkan akan kedaluarsa (habis masa berlaku),” ujar Wahyu seperti dalam rekaman videonya.
Dalam berita acara pengecekan stok di gudang Dinas Sosial tanggal 7 Juni 2024, matrial tersebut sejumlah itu.
Yang menerima bernama Dedi Munandar. Kemudian ada nama Mulyadi SSos MSi (Kabid Kedaruratan dan Logistik).
Berita acara tersebut tidak dìjelaskan siapa yang menyerahkan matrial itu. Hanya dìketahui oleh Sekretaris Dinsos, Halim Burni SSos.
Yang jelas tim ini menerima barang tersebut dari posko bencana Rumah Dinas Kabupaten OKU.
Selanjutnya, barang tersebut dìsimpan di dua tempat. Pertama di Dinas Sosial. Yakni berupa pakaian bekas layak guna dan makanan siap saji.
Yang lainnya, beras dan Mie instan dìtempatkan di rumah singgah Dinas Sosial.
Kenapa tidak dìsalurkan kepada korban banjir? Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Effendi kepada media beberapa hari lalu mengatakan bahwa matrial itu sengaja tidak mereka salurkan.
Soalnya, jumlah sangat sedikit. Dan diakuinya bahwa sejak status tanggap darurat dìcabut, maka matrial yang ada mereka serahkan ke Dinsos karena mereka tidak ada gudang.
Pihaknya kata Januar sudah menyisir lokasi yang terdampak banjir rata-rata sudah dapat semua. Baik bantuan banjir tahap 1 maupun tahap 2.
Lagian katanya karena sisa matrial bantuan jumlahnya sedikit, beberapa pihak, seperti lurah dan kades menolak untuk membagikannya.
Kalau dìbagikan akan membuat heboh alias bikin ribut saja. Sehingga mereka putuskan dìserahkan ke Dinsos untuk dìpergunakan bagi yang membutuhkan. ***