Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan Hingga Lebaran, Komisi II DPRD Banyuwangi Berharap Pemda Menjaga Kestabilan Harga

Foto Istimewa: Ketua komisi II DPRD Banyuwangi Hj. Siti Mafrochatin Ni'mah.

Filesatu.co.id, Banyuwangi | Pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi memberikan gambaran terkait kebutuhan pokok masyarakat selama ramadhan hingga hari raya termasuk kebutuhan cabe dan bawang merah dipastikan tercukupi, bahkan  hampir tidak diragukan lagi. Jumat ( 31/3/2023).

Bacaan Lainnya

Mengingat dari hasil panen, produksi cabai rawit mencapai sekitar 10.518 ton, cabai merah besar 1.425 ton, dan bawang merah 870 ton. Data itu diketahui setelah Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan  monitoring di lapangan pada daerah sentra penanaman cabai merah besar di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring.

Dengan demikian kekhawatiran akan kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat  Banyuwangi di bulan ramadhan hingga lebaran tercukupi stok dan aman serta bisa menjaga kestabilan sesuai yang diharapkan semua pihak.

Hal itu juga, diharapkan oleh wakil rakyat Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi agar Pemda mampu menjaga stok kebutuhan pokok tersebut sekaligus menstabilkan harga bahan pangan bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.

“Pemerintah daerah harus rajin melakukan kontrol terhadap ketersediaan bahan pangan di pasaran, jangan sampai terjadi kelangkaan dan kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan hingga lebaran nanti,” kata Hj.Ni’mah kepada beberapa media.

Hj. Ni’mah Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Kecamatan Giri ini juga memprediksi selama bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri nanti tingkat konsusmsi masyarakat akan meningkat. Komoditas pokok terpenting antara lain beras, minyak goreng, gula termasuk bahan bumbu dapur dan pangan hewani.

“Selain stok pangan, pemda juga harus memastikan ketersediaan bahan bakar, utamanya gas elpiji ukuran 3 Kilogram ,” ucapnya.

Bahkan Dia juga mengingatkan Pemda perlu memastikan sedini mungkin terkait pendistribusian gas elpiji 3 Kg dari agen ke pangkalan agar tidak terjadi penimbunan.

“Pemda kita minta untuk menurunkan OPD untuk memagari stok bahan pangan maupun bahan bakar baik yang ada di gudang distributor maupun pedagang agar tidak ada penimbunan ,” tegasnya.

Dia menyampaikan, masalah kenaikan harga bahan pokok menjadi hal yang paling banyak disampaikan masyarakat kepada permohonan saat melakukan reses I tahun 2023 ini. Dalam reses di sejumlah tempat di daerah pemilihannya masyarakat mengadu kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Dalam kondisi seperti saat ini sudah seharusnya negara hadir untuk memberikan kepastian ada persediaan sembako dan harga yang terjangkau sehingga masyarakat khususnya umat Islam merasa tenang, nyaman dan khusyu’ dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan,” jelas Hj Ni’mah

Selain itu pemerintah bersama aparat penegak hukum (APH) juga diharapkan berani mengambil tindakan tegas apabila menemukan tindak penipuan yang dilakukan oknum pengusaha, grosir, distributor maupun pedagang yang sengaja menimbun barang maupun menjual dengan harga yang tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,”pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *