Berita:fioesatu.co.id
Banyuwangi,-Menanggapi peristiwa meninggalnya salah satu pasien Puskesmas Tegalsari saat perjalanan ke rumah sakit, Kepala Puskesmas Tegalsari, Dr.Rohmah, akui harus ada evaluasi dan perbaikan.
Dikonfirmasi di Kantornya pada sabtu, (15/08/2020) Dr.Rohmah yang saat itu didampingi Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Dr.Kurniyanto, juga Dr Yuda selaku dokter Puskesmas Tegalsari, mengatakan bahwa petugas puskesmas sudah berupaya secara maksimal.
“Pastinya saya yakin petugas kami sudah berupaya maksimal dalam menjalankan tugas, namun kami akui disini harus ada evaluasi dan perbaikan kedepan, baik itu secara management ataupun SDM, kami sadari itu, dan kami juga akan memberikan pelatihan pelatihan pada petugas kami ketika emergancy itu bagaimana, sementara ini fokus kita tertuju pada covid, tapi juga kita tidak mengurangi pelayanan pada masyarakat,” ungkapnya.
Dr.Rohmah, juga menyampaikan bahwa Tim Puskesmas Sudah datang kerumah duka.
“Tim kami didampingi forpimka kecamatan Tegalsari sudah datang ke rumah duka, dan kami juga meminta maaf kepada pihak keluarga apabila mungkin dianggap pelayanan kami tidak maksimal,” imbuhnya.
Dr.Rohmah, Juga tidak menampik jika dalam perjalanan ke rumah sakit, pasien tersebut tidak dibekali Surat rujukan.
“Memang petugas kami tidak memberikan surat rujukan karena beberapa pertimbangan, dan berkaitan dengan fasilitas ambulance, kami juga akui tenaga driver kami sangat kurang, untuk sopir ambulance di tempat kami tidak stanby, pas saat itu kok kebetulan tidak dapat di telpon, sehingga kami tawarkan pada keluarga pasien waktu itu, apakah mau menunggu sopir kami untuk menggunakan ambulance atau berangkat sendiri, dan si keluarga pasien memilih untuk berangkat sendiri menggunakan sepedah motor,” jelasnya.
Sementara Menurut Dr.Kurniyanto, Kepala Bidang Pelayanan masyarakat dinas kesehatan Kabupaten Banyuwangi menuturkan kedepan harus selalu ada evaluasi dan perbaikan pelayanan.
“Kami berharap memang harus ada evaluasi secara internal di pihak puskesmas, baik itu SDM dan Management, dan kami juga akui banyak kekurangan di puskesmas tegalsari, karena idealnya puskesmas yang rawat inap seperti ini armada ambulance itu ada dua dan sopirnya pun terhitung 24jam, pada intinya kami tidak akan berhenti melakukan perbaikan dalam menjalankan pelayanan pada masyarakat,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu pasien Puskesmas tegalsari, Warga desa tegalrejo meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit tanpa pendampingan tenaga medis dan tidak menggunakan fasilitas Ambulance. (red)