Pemilik Air Minum Jimbarwana Beri Tanggapan Terkait Isu Hoax di Fb

FILESATU.CO.ID (Jembrana – Bali) – Selaku owner atau pemilik Perusahaan Air Minum Jimbarwana, Made Suadnyana sangat kecewa dan menyesalkan  terkait pemberitaan melalui  media sosial (FB) yang menyebutkan tentang ”Air Minum Jimbarwana” perusahaan air minum miliknya. selain itu pria pemilik ”Rio Jaya Motor ” itu juga disebut memonopoli perkembangan usaha di Kabupaten Jembrana, sehingga  menyebabkan Air Prabu Gunung sudah tutup selama 3 bulan.

Di salah satu akun FB “Nengah Isnawa”‘ menyebutkan perusahan air minum Jimbarwana ditunggangi oleh isu politik dan dibalik perusahan dikatakan ada penguasa no 2 yang akan meninggalkan jabatannya. 

Bacaan Lainnya

Viral nya unggahan akun tersebut  langsung mendapatkan tanggapan dari pemilik langsung Air Minum Jimbarwana yang juga pemilik Rio Jaya Motor, Made Suadnyana.

Saat di konfirmasi lewat saluran selulernya Suadnyana menjelaskan  “Saya sebagai pemilik Perusahan Air Jimbarwana sangat menyayangkan status di facebook tersebut, itu sungguh tidak benar disini saya tegaskan tidak ada satupun paslon yang ikut tanam saham di usaha kami CV Gani Langit Adikara” Papar Suadnyana yang akrab dipanggil Dek Rio, Jumat (5/2/2021).

“Jimbarwana beda dapur dengan Prabu Gunung, tidak ada hak dan kewajiban kami untuk mengurusi perusahaan orang lain, karena sudah ada instansi terkait yang membidangi hal tersebut dan sepengetahuan saya Air Prabu Gunung masih beredar di pasaran sampai dengan saat ini, oleh karena itu kami merasa disudutkan dengan pemberitaan tersebut jadi terpaksa kami menjawab,” Lanjutnya.

Ia juga mengatakan,  yang menyerang kami, di akun FB tersebut  bodong, mohon maaf jika kami melakukan pengaduan secara resmi ke Polres Jembrana untuk menindaklanjuti dan mengembalikan nama baik kami serta menciptakan situasi Jembrana yang damai bebas dari isu hoax politik, dan juga sebagai efek jera agar tidak ada lagi akun-akun penebar hoax yang merusak,” tegas Suadnyana.

“Saya mohon kepada akun bodong tersebut bijaklah dalam bermedsos jangan bikin hoax dan menuduh sembarangan, sebelum menaikan status di medsos carilah informasi yang benar kepada kami, jangan sampai menjadi blunder yang bisa membawa perusahan kami yang anda sebutkan tersebut ikut mendapatkan masalah dan lebih lanjut ada pemeriksaan,” pungkas Suadnyana.

Laporan : Chairul / Lilik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *