Otopsi dan Ekshumasi Korban Tragedi Kanjuruhan Berlangsung Ketat

Terlihat seorang pekerja penggali kubur keluar tenda Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan yang di jaga oleh kepolisian

Filesatu.co.id, Kabupaten Malang |Setelah mengalami kendala dan di undur, akhirnya hari ini Autopsi dan ekshumasi dua korban Tragedi Kanjuruhan di TPU Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, digelar Sabtu (5/11/2022) hari ini.

Komplek pemakaman yang terletak di barat kampung Meduran, Wajak Kabupaten Malang penuh sesak oleh warga dan Aremania. Mereka ingin menyaksikan proses autopsi yang dilakukan tim dokter forensik kepada dua korban inisial NDR (16) dan NDA (13). Keduanya merupakan anak dari DA (41), warga Kabupaten Malang.

Bacaan Lainnya

Autopsi dengan proses ekshumasi tersebut mulai dilaksanakan sekira pukul 09.15 WIB diawali dengan penggalian dua makam korban tragedi Kanjuruhan itu.

Devi Athok, ayah dari korban terlihat datang dengan beberapa kolega. Dirinya terlihat shok dan menangis saat memasuki tenda dimana otopsi dilakukan. Melihat hal ini kolega Aremania mencoba menenangkan dirinya dan membawanya memasuki salah satu mobil ambulans milik relawan, yang terletak di sisi selatan pemakaman.

Prosesi otopsi berjalan dengan penjagaan ketat oleh petugas kepolisian. Kalangan wartawan pun tidak diperkenankan memasuki area otopsi yang telah di beri garis polisi. Terlihat banyak tokoh dan pentolan Aremania yang hadir di pemakaman. Salah satunya adalah budayawan Antok Baret.

Masyarakat sekitar pun tak ingin ketinggalan dalam menyaksikan proses otopsi ini. Banyak dari warga yang akan ke ladang menyempatkan melihat dengan masih menenteng cangkul dan arit.

Pantauan filesatu.co.id hingga pukul 11.00 wib, proses otopsi belum selesai. Dalam proses ini terlihat juga beberapa wartawan asing yang datang dan meliput, proses otopsi.

Dadang, salah satu aremania dari korwil klojen yang ditemui media ini menuturkan, dirinya sejak kemarin sudah datang dan tidur di komplek pemakaman ini dengan banyak perwakilan aremania dari berbagai daerah.

“saya sejak kemarin bersama kawan-kawan sudah disini” ujar Dadang.

Dadang yang semalam menginap di pemakaman bersama Aremania Dampit, Turen, Wajak dan lainnya ini berharap proses otopsi berjalan lancar, dan menghasilkan bukti baru. Dirinya juga menyampaikan harapan besar dari proses otopsi ini.

“Kita semua tahu yang naik ini kan sementara pasal kelalaian, sedangkan kita menganggap ini bukan kelalaian, kerusuhan suporter juga bukan, melainkan sebuah pembunuhan” ujarnya kepada media ini di depan teman teman Aremania.

Dirinya yang tergabung di Tim Gabungan Aremania ini juga menyampaikan mendorong munculnya pasal 338. Masih kepada media ini dirinya juga menerangkan bahwa Aremania dan warga terus mengawal proses otopsi ini.

“kami ada 12 orang, jaga bergiliran dan di bantu warga juga aremania terus datang lagi mas ini dari Dampit, dari Kidul Pasar 3 oramg dan lainnya” tuturnya.

Dirinya juga menjelaskan sejak pagi kawasan makam sudah di jaga dan diseterilkan, untuk proses otopsi dan ekshumasi 2 korban Tragedi Kanjuruhan.

Tinggalkan Balasan