Filesatu.co.id, Madiun | Dalam rangka mewujudkan daerah bebas stunting, Pemkab Madiun menggelar posyandu serentak. Pelaksanaannya, tersebar di 206 Desa/Kelurahan, Selasa (14/02/2023).
Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun lalu, angka prevalensi stunting di Kabupaten Madiun menunjukkan angka 17,6 persen. Angka tersebut sudah mendekati target nasional, yakni 14 persen.
Dari target nasional, Pemkab Madiun optimis dapat menekan angka stunting satu digit, yaitu 9,5 persen. Berbagai upaya pun telah digalakkan Pemkab melalui Dinas Kesehatan setempat. Bahkan, mengawali tahun 2023 ini, daerah berjuluk kampung pesilat tersebut melaunching SOP Tata Laksana Deteksi Dini Stunting. Kemudian, dilanjutkan dengan bulan timbang serentak yang dilaksanakan pada hari ini.
Dalam pelaksanaannya di posyandu masing-masing desa, balita yang hadir mendapatkan vitamin A, obat cacing sekaligus ditimbang berat badan dan diukur panjangnya. Dengan tercatatnya angka BB dan PB, sebagai record untuk dapat diketahui perkembangan para balita.
Kepada awak media, salah satu kader posyandu mengatakan posyandu kali ini berbeda dengan posyandu sebelumnya. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menghimbau kepada peserta, para ibu balita untuk rutin hadir ke posyandu setiap bulan.
“Setelah bulan timbang serentak ini, ibu yang memiliki balita kami minta untuk aktif datang ke posyandu setiap bulan. Dulu-dulu, catatan kita secara manual, tapi ke depan nanti langsung dimasukkan ke aplikasi. Oleh karena itu, kami minta kepada ibu-ibu yang memiliki balita bisa konsisten, aktif hadir setiap bulan,” paparnya.
Untuk memastikan suksesnya bulan timbang serentak, Bupati Madiun Ahmad Dawami terjun langsung untuk memonitoring di wilayah Kecamatan Dolopo. Menurutnya, digelarnya bulan timbang serentak ini guna evaluasi, perbaikan data untuk menekan angka stunting.
“Pada akhir tahun 2022 lalu, kami melakukan audiensi, termasuk evaluasi penanganan stunting. Setelah mengetahui akar masalahnya, kami harus memperbaiki data terlebih dahulu sebelum melakukan intervensi agar lebih maksimal. Karena itulah Bulan Timbang Serentak ini digelar,” jelas Bupati.
Dengan data yang terkumpulnya data yang valid, lanjut bupati, menjadi langkah awal sebagai pemecah akat permasalahan stunting.
“Ini menjadi awal langkah kami, yaitu memperbaiki data stunting. Dari data tersebut akan terlihat anak itu termasuk dalam kategori Weight Faltering, Underweight, gizi buruk, atau stunting,” pungkasnya.
Selain Bupati yang melakukan monitor ke wilayah Dolopo, Wabup Madiun Hari Wuryanto juga melakukan monitoring di wilayah Balerejo. Sementara Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami, juga turut terjun langsung monitoring ke wilayah Kecamatan Saradan.