Masyarakat Perbatasan RI-RDTL, Iklas Serahkan Senpi dan Muhandak

FILESATU.CO.ID –  Indikator pencapaian keberhasilan satuan dalam melaksanakan tugas dan kegiatan salah satunya dapat dilihat dari tidak adanya pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya, khususnya kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat sehingga tercipta kesinambungan dan interaksi yang sangat baik dan diterima dihati masyarakat.

Bacaan Lainnya

Hal inilah yang dilakukan oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL yang bertugas untuk menjaga wilayah teritorial Indonesia dengan Timor Leste di Sektor Timur dan Sektor Barat, terus berupaya merebut hati masyarakat dengan menggalakkan berbagai program kegiatan yang sudah ada di TNI AD yaitu operasi Pamtas dan operasi kemanusian untuk manunggal dengan rakyat.

Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur dilaksanakan Yonif 742/SWY Kodam IX/Udayana, yang dipimpin Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro sedangkan Satgas Pamtas RI-RDTL di Sektor Barat dari Yonarmed 6/3 Kostrad yang dipimpin Letkol Arm Andang Radianto, S.A.P., yang sama-sama bertugas untuk menjaga wilayah teritorial Indonesia dengan Timor Leste.

Masing-masing Satgas secara terus menerus melaksanakan kegiatan operasi Pamtas maupun kegiatan teritorial untuk Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil) berupa Bhakti Sosial (Baksos), Karya Bhakti (Karbak) dan Komunikasi Sosial (Komsos).

“Kegiatan Komsos kami lakukan secara persuasif dengan pendekatan dialogis sehingga kami bisa manunggal dengan masyarakat di perbatasan dan merebut hati mereka,” ujar Dansatgas Sektor Barat dan Timur.

Awal datang menginjakkan kaki pertama kali, memang terasa berat karena harus mempelajari adat kebiasaan masyarakatnya, tetapi setelah kita terapkan semua kegiatan dengan dibarengi pendekatan secara persuasif dialogis, memberi pengertian dan meyakinkan hati masyarakat khusunya yang masih menyimpan dan memiliki Senpi termasuk Muhandak itu dapat mebahayakan diri dan keluarganya, termasuk perbuatan melanggar hukum.

“Sampai saat ini, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY sudah menerima 33 unit senjata api jenis Springfield, rakitan dan pistol termasuk ratusan munisi dan satu mortir 60 comando,” ujar Letkol Inf Bayu Sigit Dwi

Terkait dengan apresiasi nilai senjata, munisi dan mortir tersebut, orang nomor satu di Yonif 742/SWY memberikan kepercayaan dan kesadaran masyarakat yang secara sukarela menyerahkan senjata, munisi dan bahan peledak kepada personel pos jajarannya yang tersebar di sepanjang 149 km perbatasan wilayah Timur.

Sementara itu, sejak berdirinya Yonarmed 6/3 Kostrad pada tahun 1956, ini merupakan tugas pertamanya dalam melaksanakan tugas operasi. Hal inilah menjadikan kehormatan dan kebanggaan satuannya dan dengan bermodalkan penjabaran dari Tugas Pokok (Tupok) TNI AD dalam melaksanaakan tugas pengamanan perbatasan untuk mengatasi ancaman yang ada di daerah operasi perbatasan.

Perlahan namun pasti terus membuahkan hasil, sehingga masyarakat secara iklas dan sukarela dengan kesadaran yang tinggi menyerahkan Senpi dan Muhandaknya. Sampai dengan saat ini Satgas Yonarmed 6/3 Kostrad sudah menerima sebanyak 219 pucuk Senpi rakitan, 1.490 butir Munisi, 5 Bahan peledak milik masyarakat yang disimpannya selama ini.

“Keberhasil yang diraih belum lama ini, berkat Komsos yang dilakukan secara dialogis persuasif oleh anggota Satgas Pos Pam Oelbinose, kami kembali menerima penyerahan senjata api dari masyarakat berupa 1 Pucuk senpi jenis Springfield, dan selanjutnya dikumpulkan di Mako Satgas untuk nantinya diserahkan ke Kolakops Korem 161/Wira Sakti,” sebutnya.

Dari hasil yang didapat selama melaksanakan tugas Pamtas RI-RDTL wilayah timur maupun wilayah barat, dapat terwujud berkat kerja keras dan tanggungjawab yang tinggi dari anggota Satgas, sehingga terjalinnya Komsos yang sangat baik antara anggota Satgas dengan Masyarakat di perbatasan RI-RDTL.

Laporan : Benthar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *