Filesatu.co.id, Madiun | Jangan mengaku pecinta durian jika belum tahu daerah Segulung Dagangan. Desa yang terletak di kaki gunung wilis ini merupakan salah satu penghasil durian yang memiliki rasa yang khas, manis legit dan pahit.
Meskipun didominasi varietas lokal, durian segulung sudah diakui kelezatannya. Tak hanya warga sekitar, nikmatnya sudah dikenal banyak orang. Mulai dari luar Desa, Kecamatan bahkan dari luar Kabupaten Madiun pun telah terhipnotis dan kecanduan oleh lokalan segulung tersebut.
Meskipun panen raya masih diperkirakan bulan februari nanti, namun di awal tahun 2022 ini Duren Segulung sudah bisa dinikmati. Aroma harum mulai tercium di sepanjang jalan desa. Hampir setiap rumah di seluruh dusun telah terdisplay oleh buah berdaging lembut tersebut.
Menurut David, salah seorang warga sekaligus penjual Durian Segulung mengatakan bahwa rata-rata pembeli memilih makan ditempat. Hal ini untuk memastikan kualitas rasa, sesuai harapan atau tidak. Harga Durian miliknya pun tidak begitu mahal. Bahkan, jikalau ada yang busuk walau sesisir saja, dihitung bonus alias tak perlu dibayar.
“Tergantung ukuran mas, harganya mulai 30 ribu per buah. Rata-rata pembeli makan ditempat, sisanya baru dibawa pulang,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Rina warga Caruban Kabupaten Madiun selaku pembeli mengaku ketagihan dengan rasa khas durian segulung. Hampir setiap tahun, dirinya singgah ke Desa ini hanya untuk menikmati durian tersebut.
“Menurutku, Paling enak sih ya durian segulung mas, rasanya khas. Manis, legit tur pahit, teksturnya juga lembut, pokok beda dengan durian lain,” ujarnya sambil makan.
Masih ditempat yang sama, Giyono dari Kecamatan Geger juga mengatakan hal senada dengan Rina. Baginya, jika sudah mencicipi durian segulung, yang lain lewat.
“Sejauh ini, bagi saya lokal segulung masih terbaik dibanding yang lain,” ucapnya singkat.
Di tempat terpisah, Dian yang merupakan warga Magetan juga tak memungkiri kenikmatan durian lokal ini. Meski baru pertama mencoba, menurutnya durian segulung paling lezat ketimbang durian lainnya.
“Sebelumnya kalau makan durian, ya beli dari pasar saya mas. Kadang dapat yang enak, kadang apes juga, dimakan ditempat enak, begitu dibawa pulang malah mentah. Beda dengan segulung, enaknya sudah pasti, nikmatnya tak perlu diragukan,” tuturnya.
Sementara itu, Ikhsanudin selaku Kepala Desa Segulung Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun benar-benar bangga dengan durian lokal di wilayahnya. Meskipun saat ini sedang dikembangkan varian-varian baru, lokal segulung masih menjadi buruan pecinta durian dari tahun ke tahun.
“Alhamdulillah, durian segulung diminati banyak orang. Beberapa tahun terakhir pun sudah mulai dikembangkan varietas baru, Durian Kawuk. Itu merupakan suatu kebanggaan, hasil bumi kami juga diakui Bu Gubernur Khofifah, hingga diupload ke instagram beliau,” terang Ikhsanudin.
Panen raya Durian Segulung memang masih bulan depan (Februari). Namun, saat ini para pecinta buah bertekstur lembut tersebut bisa singgah untuk menikmatinya. Bahkan jika beruntung, penikmat bisa mendapatkan Durian Varian Langka di Desa tersebut, yakni Durian Dandang. Ukurannya besar, lonjong, tekstur lembut, daging tebal namun berbiji tipis dan kecil.