Laporkan Perkembangan Situasi Pasca Bencana Alam di Wilayah Provinsi NTT, Pangdam IX/Udayana Ikuti Vidcon dengan Ketua BNPB

FILESATU.CO.ID DENPASAR BALI – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., mengikuti Rapat Koordinasi melalui Video Conference (Vidcon) dengan Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo yang juga diikuti oleh Danrem 161/WS dan Jajarannya serta seluruh Bupati/Walikota se Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terkait masalah penanganan bencana di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (8/4/2021) malam.

Pada saat membuka dan memulai Rakor Kepala BNPB, meminta kepada masing-masing pimpinan Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait perkembangan data kerugian korban jiwa, Pengungsi, kerusakan pemukiman masyarakat, fasilitas umum, sosial, perkantoran serta sekolah, pertanian dan peternakan yang terdampak bencana alam tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kepada seluruh Bupati/walikota di wilayah Provinsi NTT, untuk pengungsi yang ada diwilayahnya khususnya yang rumahnya mengalami kerusakan berat dan sedang agar dibuatkan data yang benar, segera mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan dana stimulan penghunian sebesar RP. 500.000,- rupiah, perumah sehingga diharapkan mereka bisa mencari tempat tinggal sementara yang baru”, kata Kepala BNPB

Baca Lainnya : Sosialisasi Resiko Bencana Pada Kawasan Geopark Desa Kalipait

Diharapkan kepada Kepala Daerah masing-masing dan dibantu oleh semua pihak agar berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi jumlah warganya yang tinggal dipengungsian, sehingga dapat mengurangi resiko penyebaran covid-19. Kemudian alat Swab Antigen yang telah didistribusikan keseluruh Kabupaten/Kota di NTT, diharapkan kerjasamaanya untuk mencek kembali kepada kepala BPBD atau kepala kesehatannya untuk menggunakaan alat tersebut.

“Pisahkan kelompok rentan yaitu Lansia yang usianya diatas 60 tahun dan punya penyakit penyerta dengan kelompok muda, kemudian Balita, ibu-ibu hamil dan menyusui, mengingat perkembangan Covid-19 di NTT masih sangat tinggi , sedangkan angka kesembuhan masih rendah dan angka kematiannya cukup tinggi”, ujar kepala BPBD.

Baca Lainnya : Dipimpin Presiden RI, Pangdam IX/Udayana Ikuti Ratas Penanganan Bencana Alam di Wilayah Provinsi NTB dan NTT

Dalam kesempatan tersebut Waasops Panglima TNI Marsma TNI Kustono, S.Sos., melaporkan dukungan TNI dalam menanggulangi bencana alam di NTT dengan jumlah personil sudah tergelar sementara sebanyak 3.569 orang. Dukungan TNI AL berupa KRI yang dikerahkan guna membantu di NTT sebanyak 3 kapal yaitu KRI Eskolar disiapkan untuk di Alor dan Pantar, KRI OWA (Osward Siahaan) untuk di Lembata dan Adonara sedangkan untuk di Sumba Timur kapal KRI Ahmad Yani.

“TNI AD mengerahkan Alat berat dan jembatan bailey dari Pusziad, saat ini sedang dalam perjalanan menuju Flores Timur yang kemungkinan akan sampai pada tanggal 11 April 2021 mendatang, TNI juga sudah membuka Posko bantuan logistik yang berada di Kupang dan Maumere, sedangkan TNI AU mengerahkan Pesawat udara untuk melakukan pengiriman bantuan logistik tersebut”, ujar Waasops Panglima TNI.

Sementara itu, Pangdam IX/Udayana melaporkan perkembangan situasi pasca bencana alam di wilayah NTT, data yang tercatat siang hari kamis untuk total korban jiwa sebanyak 155 orang, 57 orang masih hilang belum ditemukan, 98 orang luka-luka dan sudah mendapatkan perawatan diposko kesehatan, untuk yang mengungsi sebanyak 14.594 orang dan 4.829 orang yang ikut terdampak dari musibah bencana alam tersebut.

“Kodam IX/Udayana beserta jajaran telah mendirikan dapur lapangan sebanyak 23 titik yang tersebar dilokasi pengungsian diseluruh wilayah Provinsi NTT, dengan kapasitas memasak sebanyak 5.063 bungkus sekali masak”, kata Pangdam

Sedangkan untuk jembatan bailey dari Pusziad yang diangkut dengan Kapal ADRI LI saat ini sudah dalam perjalanan menuju Bima NTB yang diperkirakan tiba besok 9 April 2021, sedangkan Kapal ADRI XLVIII untuk didaerah NTT yang diperuntukkan di Adonara diperkirakan tiba pada tanggal 13 April 2021 yang nantinya jembatan yang rusak didaerah tersebut akan diperbaiki oleh Prajurit TNI AD.

“Personil yang terlibat dalam membantu tahap rehabilitasi di Lembata sebanyak 100 orang dan 60 orang membantu di Adonara. Dalam penggunaan pesawat helikopter perlu persiapan yang tepat dengan pertimbangan yang matang mengingat cuaca masih belum menentu, sehingga diharapkan pemerintah daerah berkoordinasi dengan Kodim atau koramil untuk pengiriman logistik maupun bantuan lainnya, sehingga dapat dikirimkan melalui darat maupun sungai”, ungkap Pangdam.

Mengakhiri Vidcon, Ketua BNPB mengingatkan kembali agar data yang dibuat harus akurat dan akuntabel untuk penyaluran dana bantuan stimulan penghunian dari pusat, dan ada baiknya lebih teliti bagi petugas data tersebut, sesuaikan dengan aturan sehingga bisa cepat dalam proses penyaluran dana bantuan tersebut.

“Saya mewakili atas nama Negara dan Bangsa Indonesia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama TNI, Polri, BPBD dan Instansi terkait lainnya yang bekerja keras dengan penuh semangat tanpa kenal lelah untuk menanggulangi pasca bencana alam yang terjadi di NTT, semoga NTT cepat pulih dan masyarakat NTT bisa hidup normal kembali”, tutup Ketua BNPB.

Laporan : Benthar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *