FILESATU.CO.ID DENPASAR BALI – Guna menjamin seleksi prajurit TNI AD secara transparan dan gratis, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan pengarahan kepada seluruh orang tua/wali Calon Siswa Secata PK TNI AD Gelombang I TA. 2021 yang berada di wilayah Kodam IX/Udayana, Kodam XIII/Merdeka, Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVI/Pattimura, melalui Video Conference pada Jumat (9/4/2021).
Didampingi jajaran petinggi TNI AD yang menjadi Ketua Pelaksanaan Penerimaan Calon Prajurit, Kasad memberikan informasi tentang mekanisme penerimaan calon prajurit TNI AD yang dilaksanakan dengan transparan dan tanpa dipungut biaya. Kasad juga memberikan nomor pengaduan kepada orang tua/wali calon siswa dengan tujuan agar transparansi seleksi prajurit TNI AD dapat berjalan selaras dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan.
Baca Lainnya : Rasa Empati Kepada Korban Bencana, Kodam IX/Udayana Secara Spontan Kumpulkan dan Kirimkan Bantuan
Guna memastikan bahwa nomor pengaduan telah dicatat dengan baik oleh masing-masing orang tua/wali calon siswa, Kasad langsung menanyakan salah satu orang tua/wali calon siswa di masing-masing wilayah. Pertama kali, ditunjuk oleh Kasad yaitu dari wilayah Kodam IX/Udayana yang terdiri dari 3 Korem, yakni Korem 161/Wira Sakti di Provinsi NTT, Korem 162/Wira Bhakti di Provinsi NTB dan Korem 163/Wira Satya di Provinsi Bali.
Di Makorem 161/Wira Sakti, Kupang, dengan pimpinan Kasrem 161/WS Kolonel Inf Jemz Andre Ratu Edo, S.Sos., Kasad menunjuk salah satu orang tua calon siswa yang bekerja sebagai Petani. Sedangkan di Makorem 162/Wira Bhakti, Mataram, dengan pimpinan Kasrem 162/WB Kolonel Arm I Made Kariawan pertanyaan ditujukan pada salah satu orang tua calon siswa yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
Sementara di Korem 163/WSA yang di gelar di GOR Praja Raksaka, Denpasar, dengan pimpinan Danrem 163/WSA Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., Kasad menunjuk salah satu orang tua calon siswa yang bekerja sebagai buruh dari Kabupaten Buleleng, yang mana suaminya diketahui telah meninggal dunia. Hal ini menandakan bahwa para calon siswa dengan latar belakang apapun mempunyai hak untuk mengikuti seleksi dan menjadi Prajurit TNI AD.
“Kami hanya ingin menjelaskan bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh putra dari bapak ibu sekalian itu sama sekali tidak ada kewajiban apapun bentuknya untuk membayar. Jadi masuk menjadi Tamtama TNI AD itu gratis. Sehingga, apabila ada oknum yang mencoba menawarkan bantuan dengan membayar sejumlah uang maka untuk tidak segan-segan melaporkan baik via telepon, WhatsApp maupun SMS,” jelas Kasad.
Baca Lainnya : Laporkan Perkembangan Situasi Pasca Bencana Alam di Wilayah Provinsi NTT, Pangdam IX/Udayana Ikuti Vidcon dengan Ketua BNPB
Kasad juga menegaskan bahwa Angkatan Darat berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan proses seleksi secara transparan, objektif, adil, tidak diskriminatif, akuntabel dan bebas dari KKN.
“Jadi jangan mau ditipu. Disini ada bapak ibu yang berprofesi sebagai buruh maupun petani, disuruh bayar juta-jutaan, uang dari mana. Angkatan Darat itu sama sekali tidak membutuhkan uang dari bapak ibu sekalian. Justru negaralah yang membayar dan memfasilitasi mereka. Saat sudah jadi Prajuritpun nanti akan digaji oleh Negara bukan malah sebaliknya,” ucap Kasad.
Baca Lainnya : Sosialisasi Resiko Bencana Pada Kawasan Geopark Desa Kalipait
Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa yang bisa membantu putra bapak-bapak dan ibu-ibu masuk adalah diri sendiri dari pada calon siswa. Jadi, jika terdapat oknum TNI ataupun warga sipil yang menawari bantuan untuk masuk menjadi Prajurit TNI AD dengan harus memberikan imbalan uang, Kasad tegaskan dengan nada tinggi bahwa itu adalah penipuan dan hal tersebut wajib dilaporkan.
“Saya akan mengejar mereka yang sudah minta uang, kalau tentara saya kejar sampai manapun, kalau bukan tentarapun saya kejar juga karena itu merusak nama Angkatan Darat,” demikian tegas Kasad.
Laporan : Benthar