Selanjutnya Fraksi PKB juga memberikan catatan yang tidak kalah penting. Fraksi PKB memandang perlu dilakukan percepatan vaksinasi dengan sistem jemput bola dari pintu ke pintu dan sosialisasi yang konperhensif supaya masyarakat yang enggan vaksin dikarenakan alasan takut dapat merubah pendiriannya.
“Program pembagian masker, hand sanitaser, penyemprotan desinfektan serta pembagian vitamin untuk meningkatkan imunitas masyarakat harus digencarkan di saat pembatasan PPKM Mikro,” kata Arif Wahyudi anggota Fraksi PKB.
Fraksi PKB juga merekomendasikan supaya Pemkot Malang segera mencairkan belanja tidak terduga yang khusus diperuntukan sebagai penanggulangan pandemi covid 19 dengan perencanaan yang matang.
Dari kajian dan pembahasan terhadap APBD 2020 Fraksi PKS memandang kinerja dibidang keuangan daerah harus terus ditingkatkan. Predikat WTP dari BPK harus tetap dipertahankan. Pemerintah Kota Malang diharapkan mampu meningkatkan PAD sebagai pilar keuangan daerah sehingga tidak terlalu tergantung pada pendapatan transfer pusat dan propinsi. Untuk kedepannya salah satu sektor yang harus ditingkatkan adalah penguatan aset milik daerah, pajak daerah, retribusi daerah dan lain sebagainya.
Fraksi PKS juga memberikan catatan tentang piutang daerah yang dari tahun ke tahun belum mendapatkan penyelesaian. Di masa pandemi, Fraksi PKS menganggap Pemkot Malang perlu memperhatikan sektor UKM dan IKM dengan memberikan stimulus ekonomi yang kongkrit dengan skema pemberian bantuan kredit lunak modal usaha berbiaya rendah yang disalurkan dari BUMD Tugu Artha dan Bank Jatim.
“Selain itu Fraksi PKS mendukung gerakan revitalisasi pasar rakyat tradisional sebagai upaya memperkuat daya tahan masyarakat menghadapi pandemi covid 19. Selain itu kami meminta revitalisasi pasar tersebut dapat dilakukan secara menyeluruh dengan masterplan pembangunan yang baik serta didukung anggaran yang cukup,” H. Rohman menyampaikan mewakili PKS.
