Filesatu.co.id, Blitar | Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd Kembali menerima penghargaan membanggakan. Bahkan kali ini mendapatkan dua penghargaan sekaligus.
Dua penghargaan itu adalah Lencana Jer Basuki Mawa Beya dan Penghargaan Kota Sehat. Penghargaan diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Upacara Peringatan Hari Jadi ke – 77 Provinsi Jawa Timur (Jatim), di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu, (12/10/2022).
Penghargaan lencana emas Jer Basuki Mawa Beya diberikan kepada Wali Kota Blitar karena dinilai sukses dalam mengembangkan kompetensi sumber daya manusia berbasis Suistenable Development Goals (SDGs).
“Setelah dilakukan visitasi lapangan oleh tim penilai dan dilaksanakan presentasi oleh Kepala Daerah, Kota Blitar dinilai sukses mensinergikan pembangunan daerah berbasis SDGs dan meraih penghargaan lencana Jer Basuki Mawa Beya”, jelas Wali Kota Blitar Santoso yang akrab disapa Pak San ini.
Dalam penilaian, tim juri memberikan apresiasi kepada Kota Blitar yang sejak dokumen perencanaan sudah inheren dengan target dan sasaran SDGs. Tim juga menilai pengembangan kompetensi aparatur di Kota Blitar telah berjalan baik dan memanfaatkan teknologi informasi terintegrasi.
Berkaitan penghargaan Kota Sehat, Kota Blitar sebelumnya telah meraih tiga kali berturut – turut status Kota Sehat tingkat nasional level tertinggi yakni Swasti Saba Wistara. Dengan diraihnya penghargaaan Kota Sehat level provinsi keempat kalinya ini, Kota Blitar tahun depan bersiap meraih penghargaaan Swasti Saba Wistara untuk kali keempat.
Wali Kota Blitar Santoso memberikan apresiasi tinggi kepada OPD dan masyarakat Kota Blitar yang secara sinergi mampu mempertahankan dan bahkan mengembangkan Kota Sehat.
“Apresiasi tinggi kami sampaikan kepada Forum Blitar Kota Sehat, Seluruh OPD dan utamanya masyarakat Kota Blitar yang terus mengembangkan budaya dan perilaku hidup bersih dan sehat di Kota Blitar”, ungkap orang nomor satu di Kota Blitar ini.
Tidak mudah meraih dan mempertahankan serta meningkatkan penghargaan Kota Sehat ini, karena ada beberapa tatanan yang harus dipenuhi dan dievaluasi. Di antaranya Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi, serta Kawasan Industri dan Perkantoran yang Sehat.
Pak San berharap, “Dengan penataan Kota Sehat yang penilaiannya meliputi beberapa kawasan seperti, Kawasan Pariwisata Sehat, Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri, Ketahanan Pangan dan Gizi serta Kehidupan Sosial yang Sehat, menjadi tolak ukur wajah dan kehidupan sehari-hari masyarakat kota Blitar sehingga SDGs tercapai dengan baik,” pungkas Pak San.(Pram/Adv).