Filesatu.co.id, KARAWANG | ISU PENGGELEDAHAN kantor Sekda oleh penyidik Kejati Jawa Barat terkait Ruislag, sedikit banyaknya mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap pencalonan Acep Jamhuri di Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan Asep Agustian, SH, MH promotor pencalonan Sekda Acep Jamhuri pada Pilkada Karawang 2024. Namun menurutnya tingkat trust tersebut tidak terlalu signifikan, pasalnya masyarakat hari ini sudah lebib cerdas dalam membaca situasi politik Pilkada 2024.
Lebih jauh Askun menegaskan alasan itulah yang menjadi pendorong bahwa Acep Jamhuri tetap melangkah di Pilkada 2024, pihaknya imbau kepada para relawan dan sahabat-sahabat Acep Jamhuri untu tidak takut dan sungkan untuk mendukung Acep.
“Politik itu dinamis, inilah situasi yang terjadi. Tetapi Acep tidak akan sedikit pun mundur dari pencalonan,” timpal Askun.
Saat ini jelas Askun, status PNS masih melekat pada Acep Jamhuri sehingga masih harus menghindari untuk memberikan pernyataan-pernyataan politik di publik. Namun di bulan depan Juni 2024, sikap tegas politik Acep Jamhuri baru akan terlihat. Karena bulan depan Acep Jamhuri akan mengajukan pensiun dini dari jabatannya sebagai Sekda.
“Acep itu gentleman. Di Juni Acep akan menandatangani pensiun dini. Itu kan lebih paten. Jadi semua ada tahapannya. Karena beliau mau nyalon bupati. Pertengahan atau akhir Juni, nanti beliau langsung yang akan menyampaikan,” beber Askun saat menjawab pertanyaan awak media terkait pernyataan politik Acep Jamhuri.
Jadi tambahnya, yang saat ini sudah sedek-sedekan pengen jadi sekda. Silahkan, jangan khawatir karena Acep Jamhuri akan mundur (pensiun dini). Silahkan pilih sekda yang terbaik menurut kategori yang sekarang.
“Ya mangga, itu kan haknya. Mau menjilat seperti apapun untuk jadi sekda itu haknya,” sindir Askun.
Kepada awak media Askun menyatakan akan terus mengawal Acep Jamhuri dari sisi perkara, pencalonan maupun komunikasi dengan kalangan partai politik.
“Kita lihat nanti partai mana saja yang akan mendukung Acep Jamhuri,” harapnya.
Dutegaskan Askun, dengan kejadian tempo hari, kalangan parpol tidak empaty terhadap Acep Jamhuri, justru malah sebaliknya (simpati).
“Karena Acep ibarat Prabowo di Pilpres kemarin, yaitu dimana awalnya banyak yang mengkritik bahkan menghujat. Tetapi pada akhirnya publik akan sadar bahwa Prabowo adalah yang terbaik. Begitu pun seperti Acep Jamhuri,” katanya.
“Maka tadi saya bilang gemoy-nya Karawang adalah Acep Jamhuri,” tutup Askun.***