Dukungan Penuh Legislatif: Sri Rahayu Agustina Hadiri Aksi Konservasi Mangrove di Cilamaya Wetan.

Anggota DPRD Jabar Sri Rahayu Agustia saat hadiri penanaman Mangrove di Cilamaya
Anggota DPRD Jabar Sri Rahayu Agustia saat hadiri penanaman Mangrove di Cilamaya

Filesatu.co.id, KARAWANG | UPAYA penyelamatan ekosistem pesisir Karawang mendapat dukungan penuh dari legislatif dan sektor energi. Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Fordas Cilamaya Berbunga (FCB) berkolaborasi dengan UID PLN Jawa Barat melaksanakan penanaman 15.000 pohon mangrove di kawasan konservasi Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, pada hari Jumat, 28 November 2025.

Acara akbar ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Jawa Barat, Hj. Sri Rahayu Agustina, S.H. (Mak Sri), serta berbagai elemen penting lainnya, mulai dari perwakilan Pemkab Karawang, DPRD Kabupaten Karawang, perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga kelompok pecinta lingkungan.

Bacaan Lainnya

Kehadiran Mak Sri dalam kegiatan ini menegaskan dukungan politik terhadap isu lingkungan pesisir. Dalam sambutannya, Sri Rahayu Agustina menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang diinisiasi oleh Fordas Cilamaya Berbunga dan UID PLN Jawa Barat.

“Saya sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut,” ujar Sri Rahayu.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini harus dilihat sebagai solusi jangka panjang. Mengutip data faktual, Mak Sri mengingatkan pentingnya kegiatan konservasi ini: Penelitian menunjukkan rata-rata daratan di pesisir Karawang tergerus sekitar 3,64 meter per tahun (periode 1990–2018).

“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada seremonial penanaman saja, tetapi juga diikuti dengan perawatan dan pemantauan secara berkala agar mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” tambahnya, menekankan perlunya sinergi berkelanjutan.

Kegiatan penanaman 15.000 pohon mangrove ini merupakan aksi nyata Fordas Cilamaya Berbunga (FCB) bersama UID PLN Jawa Barat dalam semangat memperkuat ketahanan lingkungan dan memulihkan ekosistem pesisir Karawang.

Menurut Muslim Hafidz, Ketua Fordas Cilamaya Berbunga, Program ini tidak sekadar menghijaukan pesisir.

“Program penanaman mangrove ini tidak hanya bertujuan menghijaukan pesisir, tetapi juga menjadi langkah strategis mengurangi ancaman abrasi, meningkatkan kualitas ekosistem laut, serta memperluas habitat biota pesisir. Mangrove dipilih karena kemampuannya menahan gelombang, mengikat sedimen, menyerap karbon, dan memberikan manfaat ekologis yang besar bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, kolaborasi dengan UID PLN Jawa Barat menandakan kepedulian dunia usaha dan energi terhadap keberlanjutan lingkungan. Melalui kolaborasi ini, Fordas Cilamaya Berbunga dan UID PLN Jawa Barat berharap dapat menghadirkan perubahan nyata dan berkelanjutan bagi wilayah pesisir Karawang.

Acara ini juga diisi dengan kegiatan sosialisasi mendalam mengenai manfaat mangrove bagi lingkungan serta kehidupan manusia. Para peserta diajak untuk berdiskusi mengenai upaya-upaya pelestarian lingkungan yang dapat dilakukan secara bersama-sama.

Seorang lulusan Pascasarjana Universitas Indonesia (yang turut hadir) menekankan pentingnya komitmen jangka panjang: “Kegiatan ini juga menjadi ajakan bagi seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dunia usaha, hingga komunitas lokal untuk bersama-sama menjaga dan merawat pesisir. Karena masa depan lingkungan bukan hanya tentang berapa banyak pohon yang kita tanam, tetapi tentang seberapa besar komitmen kita untuk menjaganya,” pungkasnya.

Kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir yang terancam abrasi.***

Tinggalkan Balasan