Filesatu.co.id, KARAWANG | PULUHAN kader Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI-LS) menghadiri acara pelantikan pengurus PWI-LS Kabupaten Karawang, yang digelar di komplek Cagar Budaya Makam Syeh Hasanudin atau Syeh Qurotul’ain, Desa Pulo Bata, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, pada Minggu malam 11 Agustus 2024.
Acara tersebut berlangsung dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI, yang memastikan acara berjalan dengan lancar dan kondusif dari awal hingga akhir.
Dalam pelantikan tersebut, Gus Mursid Subekti terpilih sebagai Ketua PWI-LS Kabupaten Karawang. Acara ini juga dihadiri oleh Panglima Besar sekaligus Ketua Umum PWI-LS, KH Muhammad Abbas Billy, MA (Gus Abbas), yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Hadir pula KH Junaedi Al Baghdadi (Romo), KH Ahmad Ruhyat Hasby, dan Ketua Organisasi Laskar Agung Syekh Quro Nusantara (LASQN) Entis Sutisna.
Turut hadir dalam acara ini, Danramil 0409/Telagasari Kapten Inf. Joko Siswoyo beserta jajarannya, Kapolres Karawang AKBP Edwar Zulkarnain, S.I.K., S.H., M.H., beserta jajaran kepolisian, Camat Lemahabang Sri Redjeki, S.S.T.P., M.M., serta Kepala Desa Pulo Bata, Ibu Popon Patmawati.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan Kidung Siliwangi Syahadat Sunda Siliwangi, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars PWI-LS, dan Mars Yalal Waton. Penampilan seni tradisional Debus juga turut meramaikan acara.
Sebelum prosesi pelantikan dimulai, suasana semakin meriah dengan pengibaran bendera Merah Putih raksasa berukuran 50 meter x 4 meter yang dipersembahkan oleh LASQN sebagai tuan rumah, diiringi dengan lagu kebangsaan Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki.
Dalam sambutannya, Gus Abbas menjabarkan pentingnya perjuangan Wali Songo yang meliputi penyebaran Islam di Nusantara, pemanusiaan manusia, dan pelestarian budaya yang ada. Ia juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sejatinya adalah kaum Nahdliyin yang erat dengan nasionalisme.
“Kita jaga sejarah leluhur, kita jaga Pancasila, jaga Bhineka Tunggal Ika, Undang-Undang 1945, dan ulama-ulama kyai Nusantara pribumi Indonesia. Kita siap dukung kiyai ulama duriyah Auliya Allah tanah Jawa Wali Songo,” tegasnya.
Gus Abbas juga menyoroti adanya aksi-aksi yang berbenturan dengan nasionalisme dan kesepakatan nasional, seperti Pancasila dan UUD 1945. Ia menyampaikan kekhawatiran terkait doktrin-doktrin yang tidak benar yang dapat menghancurkan bangsa ini.
“Kita adalah organisasi dari kalangan Nahdliyin yang bergerak lebih tegas, berani menampilkan keindonesiaan dan keislaman Nusantara,” pungkasnya. ***