Filesatu.co.id, Banyuwangi |Kabar Duka menyelimuti dunia balap motor di Banyuwangi. Angga R Salah satu pembalap team PWRT asal Desa Singojuruh meninggal dunia saat mengikuti ajang balapan yang di selenggarakan club Banyuwangi Otomotif Sport Club bertajuk ”Kapolresta Road Race Cup” dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-78 di Sirkuit non permanen Marina BOM. Minggu (7/72024).
Meskipun ajang Road Race tersebut juga masuk dalam kalender Banyuwangi Festival 2024. Kejadian yang menghebohkan jagad dunia otomotif ini ramai diperbincangkan di beberapa media sosial. Seperti banyak kolom komentar menghiasi media FB BWI24 jam.
Bahkan dari beberapa unggahan akun selain komentar juga ada video berdurasi beberapa detik.
Seperti akun FB milik Putri A , Ia meyebutkan dalam komentarnya @ pas depan saya akhirnya ada tawuran,” tulis di akun miliknya.
Bahkan dalam akun tersebut juga ditambahkan video saat beberapa team sedang menggotong korban yang diduga Angga.
Secara bersamaan ada banyak pebalap yang masih melaju “hop hop..riuh suara dalam video tersebut bermaksud menghentikan para pembalap. Namun apa yang terpikir salah satu orang dalam video tersebut melempar bambu sehingga salah satu pembalap terjatuh. Dari awal itulah dimungkinkan terjadi keributan tawuran. @Dipalang pring iku,”suara dalam video.
Berbeda akunnya lainya, ada yang menyampaikan turut berbela sungkawa @ Innalliahi wa innailahirojiun, semoga husnul khotimah,” tulis akun Sumarti I.
@Mug02 panitia tanggung jawab asuransi. mugo2 almarhum diterima disisiNya…,” tambah akun Oziie S membalas komentar.
Ada juga yang mengaitkan bulan 1 Suro @Ngadepi suro kok yo balapan,”tulis akun milik Randyxx.
Mendapati informasi kejadian yang memprihatinkan itu, Didik Gunawanto alias Didik Momo selaku Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Banyuwangi menyampaikan kronologi dan membenarkan insiden tersebut.
“Korban sedang fight, nah saat di tinkungan itulah korban yang terkejut saat ada kendaraan di depannya langsung terjatuh. Seketika itu korban jatuh dan meninggal,” kata Didik.
Namun meskipun ini bagian dari IMI, kata Didik, perlombaan tersebut bukan diorganisir oleh IMI melainkan oleh BOSC, dan IMI tidak terlibat dalam kepanitiaan.”Tentu adanya insiden tersebut panitia harus bertanggung jawab atas insiden yang dialami pembalap,” ujar Didik kepada media ini.
Selain itu, menurut Didik yang juga legenda balap Nasional ini, salah satu resiko balap terjadi insident, namun penyelenggara untuk Safety harus diperhatikan.
“Paling tidak bisa meminimalkan resiko insident, dan sebagai pengurus IMI cabang Banyuwangi akan berkirim surat kepada IMI Provinsi untuk membantu korban mendapatkan haknya,” pungkas Didik.