Aksi Demo Buruh Blokade Jalan Timbulkan Kemacaetan Dikecam Warga Masyarakat

Pewarta : DONI AREIF FADHILAH | Editor : RYAN S KAHMAN

Filesatu.co.id – KARAWANG | MASYARAKAT mengeluhkan buruh di Karawang menggelar aksi demo di sejumlah titik lokasi, pasalnya jalan Klari-Cikampek sebaliknya diblokade di lampu merah pintu Tol Karawang Timur massa buruh yang gelar aksi. Rabu 29 Nopember 2023.

Bacaan Lainnya

Aksi tersebut meminta agar usulan pemerintah daerah terkait besaran kenaikan upah minum kota/ kabupaten (UMK) tidak diubah oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, yang mana Pemerintah Provinsi Jawa Barat membahas terkait usulan atau rekomendasi kenaikan UMK tiap daerah, termasuk Bekasi dan Karawang. Untuk nantinya diputuskan besaran kenaikan UMK 27 kota/ kabupaten se-Jawa Barat.

Patauan awak media dilapangan, ribuan buruh dengan mengendarai kendaraan motor dan mobil melakukan aksi konvoi dan sempat berkumpul di depan kantor bupati karawang dan lampu merah Klari Jalan Pantura mengakibtakan kendaraan dari kedua arah macet total hingga ke jalan lingkar luar (Jalan Baru).

“Hari ini perjalanan kita masih panjang, kita terus kawal agar rekomendasi besaran UMK tidak diubah Pj Gubernur Jawa Barat. Mari kita kawal jangan sampai naik kecil, karena semua kebutuhan hidup sudah naik tinggi,” kata salah satu orator di mobil komando saat aksi di depan kantor Bupati Karawang.

Sementara itu salah seorang pengguna jalan Ratna mengatakan sangat kecewa dengan aksi blokir di lampu merah Tol Karawang Timur. Karena buruh yang memperjuangkan kepentingan golongannya, tapi mengganggu aktivitas masyarakat banyak.

“Saya kecewa atas aksi blokir di lampu merah Tol Karawang Timur. Karena mengganggu aktivitas masyarakat banyak,” katanya.

Korlap aksi buruh dari Federasi Buruh Karawang, Bambang menjelaskan, aksi buruh kali ini ada beberapa tuntutan yaitu mengawal rekomendasi kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) dari Plt Bupati Karawang sebesar 14 persen. Karena dari unsur pemerintahan dan akademis tentang upah 2024 tetap mengacu pada PP 51 tahun 2023.

“Dengan mengacu tiga fariabel yaitu, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan simbol alfa. Kami juga kurang paham dengan yang diajukan oleh provinsi. Aksi ini merupakan bentuk kemarahan terhadap Pj gubernur yang menantang buruh atas ketidakpuasan terhadap keputusan UMP,” pungkasnya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *