FILESATU.CO.ID, BANYUWANGI – keluhan nelayan di kawasan dusun sampangan desa kedungrejo muncar yang mengaku gatal-gatal pada sekujur tubuhnya. Hal itu diduga akibat limbah yang dibuang ke laut oleh perusahan-perusahan pengalengan dan penepungan ikan diduga ‘Nakal’ di wilayah setempat direspon cepat oleh dinas lingkungan hidup Banyuwangi.
Sehari setelah mendapat laporan masyarakat, pihak dinas Lingkungan hidup melalui bidang pengawasan langsung turun ke lokasi yang diduga menjadi Sumber pembuangan limbah ke laut.
Bersama warga atau nelayan pesisir dusun sampangam desa kedungrejo kecamatan muncar, Dinas Lingkungan Hidup langsung meninjau lokasi. (30/3/2021)
Baca Lainnya :
- Nelayan Muncar Keluhkan Gatal-gatal Akibat Limbah Pabrik dibuang Ke Laut
- Warga Gelar Hajatan, Babinsa Koramil 0825/01 Banyuwangi Tegaskan Agar Tamu Undangan Patuhi Protokol Kesehatan
- Wisatawan Pantai Watu Dodol Minim Sadar Prokes Covid
Menurut Kepala Dinas Lingkunhan Hidup, Chusnul Hotimah, saat di konfirmasi melalui jaringan selulernya menuturkan bahwa tim dari dinas sudah turun ke lokasi.
“Kemarin staf bidang pengawasan sudah tinjau lapangan dan ketemu warga serta kepala Desa kedurejo, Disana Melihat limbah yang ke pantai, kami saat ini masih Perlu telusuri sumbernya.” ujar Chusnul
Kemudian, Masih menurut Chusnul, bahwa meminta masyarakat untuk membantu mencari sumber limbah.
“Maka tim meminta kepada warga untuk membantu melakukan itu, (mencari Sumbernya), Karen kasusnya itu dilakukan malam hari.” jelasnya.
Tak Hanya itu, Kepala Dinas lingkungan hidup Kabupaten Banyuwangi ini juga menyebarkan laporan warga tersebut ke APPI.
“Selain itu, Info atau pengaduan masyarakat juga sudah saya share keketua APPI (Asosiasi Pengalengan Dan Penepungan Ikan), Saya minta untuk diteruskan ke semua anggota APPI agar mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan sesungguhnya diawasi oleh masyarakar Sekitar atau nelayan.” pungkasnya.
Sebelumnya, Para nelayan pesisir Kecamatan Muncar, Banyuwangi mengaku gatal-gatal pada sekujur tubuhnya. Hal itu diduga akibat limbah yang dibuang ke laut oleh perusahan-perusahan pengalengan dan penepungan ikan diduga ‘Nakal’ di wilayah setempat.
Nelayan yang mayoritas adalah kaum wong cilik ini terasa resah lantaran sudah puluhan tahun merasakan pahitnya merasakan dampak limbah pabrik, mulai dari limbah cair hingga padat.
“Jadi saat berenang itu, sekujur badan ini bukan lagi air laut, tetapi sudah berupa minyak-minyak ikan,” kata Fauzan Adzima, seorang nelayan asal Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Rabu (31/3/2021).
Dari situ, para nelayan pun bergerak mencari sumber limbah cair tersebut. Dan menemukan sebuah saluran limbah cair yang diduga sengaja di buang ke laut.
“Kalau selesai berenang itu, para nelayan langsung menggosok sekujur tubuhnya yang dipenuhi blandet, (lemak dari minyak ikan,red). Dan harus membersihkan berulang kali,” ujarnya.
Atas kejadian ini, lanjut Fauzan, pihaknya bersama nelayan kecil lainnya mengadukan kejadian ini kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungrejo, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi.
Bahkan, para nelayan pun mengancam jika peristiwa ini tidak ditindaklanjuti oleh Dinas terkait, mereka akan kompak dengan menutup saluran tersebut.
“Kami kompak jika tidak dilanjuti, kami akan menutup saluran limbah sendiri. Intinya jangan dibuang ke laut,” tegas Fauzan. (bi)