Program Intensifikasi Ternak Sapi Dan Kambing, Pemerintah Desa Bendosari Adakan Pelatihan Pembuatan Konsentrat

Filesatu.co.id, Blitar | Desa Bendosari Kecamatan Sanan Kulon dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Banyak penduduk rata rata memelihara sapi perah dengan produksi susu yang menjadi penopang roda ekonomi warganya. Pemeliharaan sapi perah dan sapi potong serta kambing etawa masih dengan sistem tradisional.

Kondisi kemarau juga berimbas pada peternak sapi dan kambing. Pasokan pakan rumput segar mulai sulit ditemukan. Padahal, sebagian besar peternak masih mengandalkan rumput alam sebagai pakan utama. Untuk menyiasatinya, peternak diminta untuk melakukan pembuatan pakan alternatif. Seperti pembuatan pakan yang difermentasi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Bendosari kecamatan Sanankulon kabupaten Blitar ini diikuti perwakilan peternak dari masing-masing RT sekitar 30 peserta, bertempat di Pendopo Desa Bendosari, menghadirkan narasumber dari salah satu Dosen Vokasi Agribisnis Ternak Unggas Universitas Muhammadiyah Malang Aris Karma Andhika S.Pt, M.Pt. Rabu, (09/08/2023).

Dosen Vokasi Agribisnis Ternak Unggas UMM Aris Karma Andhika S.Pt, M.Pt yang menjadi narasumber menjelaskan, hasil analisis kondisi lingkungan yang ia dan tim lakukan mencatat bahwa kegiatan ternak sapi masih dilakukan secara konvensional. Namun, musim kemarau menjadi masalah tersendiri bagi para peternak sapi dan kambing di desa Bendosari.

“Hal tersebut lantaran selama ini, peternak cenderung memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi sebagai pakan ternaknya. Musim kemarau ini menyebabkan peternak kesulitan mencari tumbuhan hijau atau limbah pertanian lainnya,” urai Aris.

Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan upaya memproduksi pakan buatan adalah selain karena faktor musim, biaya yang tinggi untuk membeli pakan buatan menjadi keluhan tersendiri dari para peternak di sana.

“Pakan konsentrat yang kami buat mempunyai harga yang kurang dari yang ada di pasaran dengan kualitas yang lebih baik. Kami membawa contoh bahan dan mengajak peserta untuk praktek langsung mencampurkan bahan bahan limbah hasil pertanian menjadi pakan konsentrat bernilai ekonomis tinggi,” terang Aris.

Tips ampuh supaya ternak mau memakan pakan fermentasi yang telah kita buat adalah ternak puasa terlebih dahulu sehingga ternak menjadi sangat lapar,setelah itu ternak merasa kelaparan dan saat itu di coba sedikit demi sedikit memberikan pakan fermentasi pada ternak.

Dengan dukungan dari pemerintah desa bersama peternak membuat pakan konsentrat menggunakan bahan yang tersedia di daerah setempat. Seperti jerami padi, tebon jagung, singkong, dan bungkil kedelai, tongkol jagung.

“Penggunaan bahan dari limbah pertanian tersebut menjadikannya lebih murah, mudah, dan ramah lingkungan,” jelas Aris.

Ket Foto: Tampak Kades Bendosari Tiyok Sunaryanto Bersama Dosen UMM Aris Karma Andhika Mendampingi Para Peternak Mencampur Bahan Pakan Buatan Sendiri

Kades Tiyok Sunaryanto menyampaikan bahwa, Pemerintah desa Bendosari menganggarkan atau mengalokasikan anggaran untuk mengadakan pelatihan ini intinya supaya kita bersama dapat memproduksi pakan buatan secara mandiri agar tidak bergantung pada pakan pabrikan yang mahal.

“Misalnya, mereka dapat mempelajari cara memanfaatkan limbah pertanian atau hijauan lokal sebagai pakan ternak, mengurangi ketergantungan pada pakan impor, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam yang ada di Desa Bendosari,” ungkap Tiyok.

Tiyok Sunaryanto juga menyampaikan bahwa, berharap dari kegiatan ini dapat membantu peternak menggunakan sumber daya lokal yang tersedia secara efektif.

“Peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Bendosari jika dikaitkan dengan pelatihan ini diharapkan menaikkan produktivitas peternakan dan pendapatan peternak, penyuluhan pakan ternak terintegrasi dengan kegiatan desa juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara umum,” jelas Kades Tiyok.

Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah pendapatan yang diperoleh peternak dapat di investasikan kembali ke dalam desa, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan akses kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan usaha mikro dan menengah lainnya.

“Hal ini berpotensi memberikan dampak ekonomi positif bagi peternak dan masyarakat desa secara keseluruhan di Desa Bendosari. Ketika pendapatan warga meningkat maka kesejahteraan warga juga terangkat,” tutup Kades Bendosari tersebut.(Pram).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *