Filesatu.co.id, Blitar | Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Pentasyarufan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blitar tahun 2023, sesuai dengan nomenklatur program kegiatan kerja dari Baznas bahwa ada empat bidang yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi dan bidang sosial serta warga prasejahtera. Bertempat di Pendopo Kecamatan Garum, Kamis, (22/06/2023).
Turut hadir dalam acara hari ini, Ketua Baznas Kabupaten Blitar, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala KUA Garum, Forkopimcam Garum, Kades/Kalur se-kecamatan Garum.
Dalam sambutannya, Bupati Blitar yang akrab disapa Mak Rini menyampaikan, bahwa pada setiap kegiatan pentasyarufan akan selalu hadir dan mendukung. Meskipun baru dibentuk, komisioner Baznas Kabupaten Blitar telah bekerja dan luar biasa tiap minggu selalu ada pentasyarufan, baik di kecamatan atau insidentil.
“Baznas itu memang ada tetapi tidak berjalan semestinya dan ini alhamdullilah dengan kerja keras komisioner ini, luar biasa tiap minggu selalu ada pentasyarufan, entah itu di kecamatan atau insidentil atau yang kemarin saya apresiasi pentasyarufan untuk OASE (orang tua asuh sehari),” ungkap Mak Rini.
Mak Rini menyampaikan, hingga saat ini Kabupaten Blitar terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi stunting diantaranya, melakukan deteksi dini balita stunting, monitoring dan evaluasi data stunting, pemberian PMT Balita Kurus dan PMT Ibu Hamil KEK, pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Ibu Hamil, pelayanan Kesehatan Calon Pengantin, pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, kelas Ibu Hamil hingga Imunisasi Dasar Lengkap.
Mak Rini menyebutkan hasil analisis situasi Tahun 2022 yang melibatkan Dinas BAPPEDA, Dinas Kesehatan, serta Perangkat Daerah terkait dengan didampingi oleh TIM pendamping Koordinator Provinsi Jawa Timur adalah sasaran pencegahan stunting ada di 26 Desa dari 12 Kecamatan.
“Untuk itu, saya berharap semua pihak, baik dari lintas Perangkat Daerah, PKK, Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat Serta CSR, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten, Tingkat Kecamatan sampai Tingkat Desa dapat melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik,” ungkapnya.
Untuk diketahui bersama bahwa Prevalensi stunting Tahun 2021 adalah sesuai Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, kasus stunting Jawa Timur sebesar 23,5% dan Kabupaten Blitar mencapai 14.5%. Sehingga pada Tahun 2024 prevalensi penurunan ditargetkan berada di angka 8,6%.
Bupati wanita pertama di Blitar ini juga sangat mengapresiasi, kepada komisioner Baznas memberikan batuan pemenuhan gizi dengan memberikan bantuan telur dan susu, mengajak warga masyarakat Garum untuk meningkatkan gizi balitanya dengan gemar makan telur, .
Mak Rini menambahkan, kepada mustahiq atau penerima zakat untuk memanfaatkan bantuan yang diterima dengan baik seperti untuk membeli kebutuhan pokok atau digunakan untuk menambah modal usaha.
“Semoga kegiatan Pentasyarufan Baznas menjadi penyemangat bagi kita untuk lebih beramal dan meningkatkan empati kepada sesama juga menjadi stimulan sebagai pendorong yang barokah untuk ikut membantu menggerakkan dan membantu perekonomian saudara kita,” pungkas Mak Rini.(Pram/Adv).