Pengurus dan kader MPC PP Kota Malang tidak ditemui oleh Walikota Sutiaji saat ingin meminta klarifikasi
Filesatu.co.id, Kota Malang | Puluhan anggota Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Malang geruduk kantor Walikota Malang, Jum’at (9/12/2022) siang.
Kedatangan puluhan anggota Pemuda Pancasila ini bermaksud untuk meminta klarifikasi atas pernyataan Walikota Malang Sutiaji yang dianggap tidak pantas. Salah satu pernyataan yang dianggap tidak pantas adalah arahan Walikota Malang supaya Aremania melakukan demo kepada Tuhan.
Pernyataan Walikota Malang tersebut telah dimuat pada media massa malangtimes dan akhirnya menyebabkan polemik di masyarakat.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Malang Agus Sunar Dewabrata mengatakan bahwa agenda Pemuda Pancasila Kota Malang hanya ingin tayybayun kepada Walikota.
“Sebenarnya apa kami lakukan hari ini tak lain hanya ingin membantu Walikota supaya berita miring yang ada dapat diklarifikasi secara langsung dan kami ingin mendengar langsung dari mulut Walikota” ujar Abah Nanang sapaan akrab Ketua PP Kota Malang.
Terkait tragedi kanjuruhan Agus Dewabrata mengatakan bahwa pernyataan walikota tersebut sangat muti tafsir dan cenderung menyepelekan aremania serta warga Kota Malang yang sedang berjuang menuntut keadilan.
Setelah melakukan orasi dan menyatakan sikap, aksi MPC Pemuda Pancasila Kota Malang diakhiri tanpa ditemui oleh Walikota Malang Sutiaji.
Karena tidak ditemui, Yesta selaku Sekretaris MPC PP Kota Malang meminta seluruh kader untuk merapatkan barisan.
“Seluruh komponen MPC PP Kota Malang harus bersiap, dari mulai PAC, badan-badan, Komando Inti dan lain sebagainya untuk berkonsolidasi dan kita akan kembali melakukan aksi yang lebih besar ,” ujar Yesta saat berorasi
Sementara itu Humas Pemkot Malang, Ronny menyampaikan bahwa Walikota sedang ada giat dan waktunya bersamaan dengan kedatangan kawan-kawan PP.
“Kegiatan yang dihadiri oleh Walikota adalah audiensi umat kristiani TNI/Polri yang dilakukan di gedung MCC,” kata Ronny dalam sambungan telepon.
Lalu terkait pernyataan Walikota yang dianggap tidak pantas Ronny menyebut sudah melakukan klarifikasi terhadap media malangtimes yang saat itu sedang meliput.
“Wartawan malangtimes keliru menafsirkan apa yang dikatakan oleh Walikota, yang akhirnya dampak provokatifnya yang kental, dan tidak ada statement Bapak Walikota yang begitu,” ujar Ronny menjelaskan.
Dikatakan juga bahwa Walikota Malang sebenarnya ingin mengatakan bahwa sebaiknya aremania berjuang sambil berdoa.
“Bagaimanapun keputusan-keputusan hukum terhadap tragedi kanjuruhan bukan pada tingkat pemerintah daerah. Upaya yang sudah beliau lakukan saat ini menemani aremania adalah yang terbaik, apalagi yang paling banyak bergerak hanya di Kota Malang,” pungkas Ronny Humas Pemkot Malang.
Laporan : Roni Agustinus