Endro Hermono Anggota Komisi IV DPR RI Asah Skill Petani dan Penyuluh di Blitar 

Anggota Komisi IV DPR RI Endro Hermono Terus Berusaha Memperbaiki Kualitas Petani dan Penyuluh di Blitar Dengan Menggelar Bimbingan Teknis

Filesatu.co.id, Blitar | Anggota Komisi IV DPR RI Hendro Hermono, menggandeng beberapa pihak untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian khususnya di wilayah Blitar raya, yang merupakan bagian dari faktor utama dalam mewujudkan pembangunan di sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Dan Kementerian Pertanian (Kementan) sangat mendukung hal tersebut.

Menghadirkan pemateri Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang), kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Lapangan bertemakan “Budidaya Tanaman Tebu”, dengan harapan dapat mewujudkan pembangunan di sektor pertanian tersebut.

Bacaan Lainnya

Kegiatan bimtek petani dan penyuluh ini dihadiri Ketua Senat Polbangtan Malang Suhirmanto, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Wawan Widianto, serta 100 orang peserta terdiri dari kelompok tani dan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Blitar. Dilaksanakan di Hall Hotel Grand Mansion, Kota Blitar, Senin, (05/12/2022).

Ketua Senat Polbangtan Malang Suhirmanto menyampaikan, “Saat ini mindset masyarakat, bertani masih dianggap kaum menengah ke bawah, kaum rendahan yang hanya bergelut dengan lumpur. Padahal petani memegang peran sentral pemenuhan pangan. Kita lihat jumlah penduduk Indonesia sekarang ini 270 juta jiwa, dan yang berprofesi sebagai petani hanya 33%, jadi separo lebih penduduk Indonesia menggantungkan pangan pada petani,” ungkapnya.

Suhirmanto melanjutkan, sungguh sangat ironis jika dibandingkan pada masa pemerintahan Presiden Suharto, jumlah petani di Indonesia sekitar 70% dari total 125 juta jiwa penduduk Indonesia, adanya kegiatan Bimtek peningkatan kapasitas petani dan penyuluh ini menjadi dapat membantu perbaikan pertanian kita,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Wawan Widianto menyampaikan, “Perkembangan tebu di Kabupaten Blitar sudah sangat luar biasa, namun masih bersifat mandiri. Program kementan di Kabupaten Blitar sudah banyak, mulai dari program BPPSDMP dan Dirjen Perkebunan Kementan, semua untuk berswasembada pangan dan gula di pertanian dan perkebunan kabupaten Blitar,” jelasnya.

Adanya perhatian dari Komisi IV, kata Wawan, harus diikuti pula oleh semangat yang tinggi dari petani tebu yang ada di Kabupaten Blitar.

“Sekarang di Blitar sedang terkendala terkait masalah pupuk, mulai dari harga yang mahal dan kelangkaan, sehingga petani harus mampu beradaptasi dengan hal tersebut. Salah satunya bisa dengan pengembangan pupuk organic maupun pestisida nabati, dan saya kagum ternyata petani kita mampu menciptakan banyak sekali pupuk organik yang sangat baik,” ungkap Wawan.

Anggota Komisi IV DPR RI Endro Hermono menyampaikan, membahas tebu menjadi hal yang sangat menarik, karena selalu berkaitan dengan impor. Polemikyang ada sangatlah kompleks seperti tidak adanya keseimbangan (balancing) dari setiap unsur di pemerintahan. Misalnya, komunikasi antar kementerian yang kurang.

Pada era 90-an, Indonesia sangat terkenal dengan gulanya, karena ahli gula itu berada di Indonesia dan mampu melakukan eksport ke banyak negara.

“Kalau berbicara berdaulat pangan maka kita harus mampu melakukan produksi secara mandiri dan sustainable,” pungkas Endro Hermono dari fraksi Gerindra tersebut.(Pram).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *