Ratusan Anggota Pencak Silat Madiun Ikuti Pembekalan Program Bangga Kencana

Filesatu.co.id, Madiun | Upaya untuk menekan angka stunting memang menjadi salah satu agenda penting bagi Pemkab Madiun. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke 94, Pemkab berjuluk Kampung Pesilat mengadakan pembekalan Program Bangga Kencana bagi Organisasi Pencak Silat

Kegiatan yang diprakarsai Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PPPA) ini diikuti 140 peserta. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo Muda Graha, Kabupaten Madiun, Kamis (27/10/2022).

Bacaan Lainnya

Baca Lainnya : Kabupaten Madiun Siap Menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Persami Master

Hadiri dalam kegiatan, Bupati Ahmad Dawami, Kepala Dinas PPKB PPPA, Suryanto kepala dinas terkait, serta menghadirkan narasumber dari IDI Kabupaten Madiun Kepala UPT Puskesmas Mlilir, dokter Yanti Umi Anggraeni.

Dalam arahannya, Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing menjelaskan angka stunting (gagal tumbuh kembang anak) di negara-negara maju, jumlah prevalensi-nya maksimal 4 persen. Dan bicara stunting bukan hanya fisik, namun juga kecerdasan.

Target prevalensi stunting Indonesia, lanjut Bupati adalah sebesar 24,4 di tahun 2024. Hari ini di Kabupaten Madiun sudah tembus 14 persen. Untuk itu, dirinya menargetkan di 2024 prevalensi stunting di Kabupaten yang dipimpinnya harus satu digit.

“Ini harapan kita kalau ingin Kabupaten Madiun menjadi kabupaten maju, sehingga stunting harus diselesaikan,” tandasnya.

Baca Lainnya : Wabup Madiun Hadiri Pembinaan Pembantu Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso

Selain pembekalan ini, Bupati menambahkan, jika pihaknya sudah melakukan banyak upaya untuk menekan stunting. Seperti beberapa waktu TP PKK mencanangkan Gerakan Minum FE (pil penambah darah) bersama yang sasarannya adalah kaum remaja (pelajar), dengan harapan memperkuat kandungan, sehingga ketika nanti mereka sudah menikah bisa melahirkan bayi yang sehat, bebas stunting.

“Saya juga mohon perguruan pencak silat bisa mengedukasi anggotanya untuk menghindari pernikahan dini, karena resiko bayinya terkena stunting sangat tinggi. Ini harus ada pergerakan dari seluruh elemen masyarakat termasuk perguruan pencak silat, dan untuk seluruh perguruan pencak silat kami harap dapat bersama-sama menjaga ketentraman Kabupaten berjuluk kampung pesilat,” pinta Bupati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *