FILESATU.CO.ID, SUM SEL – Baturaja, Libur lebaran Idul Fitri dan Tahun Baru serta hari – hari libur lainnya menjadi momen berharga bagi pengelolah wisata Goa Puteri untuk menarik sebanyak mungkin untung atau pendapatan dari meningkatnya para pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Namun kondisi tersebut nampaknya tidak terasa oleh para petugas pengelolah Obyek Wisata alam Goa Puteri yang terletak di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Hal ini perlu mendapat perhatian dari Pemerintah daerah dan Dinas terkait terhadap Obyek Wisata alam kebanggaan masyarakat OKU yang sudah dikenal secara nasional bahkan hingga ke manca negara, agar obyek wisata alam Goa Puteri semakin menarik sehingga akan banyak didatangi oleh pengunjung atau wisatawan.
Saat awak media Minggu, (12/06/2022) berada di lokasi Obyek Wisata alam Goa Puteri dan sebelum melakukan wawancara terhadap pengunjung dan pihak pengelolah Obyek Wisata alam Goa Puteri, awak media mencoba untuk masuk menelusuri ke dalam Goa Puteri, saat berada didalam Goa masih banyak lampu – lampu yang sudah tak menyala lagi sehingga membuat gelap beberapa tempat, besi pagar penahan disisi jalan saat menelusuri Goa didalam pun mulai bergoyang sehingga pengunjung perlu berhati – hati dan pondok – pondok untuk pengunjung bersantai mulai ada yang mengalami kerusakan serta jalan setapak untuk pengunjung yang butuh mendapat perhatian agar diperbaiki.
Bapak Pahila (53) pengunjung Goa Puteri yang berasal dari Belitang Kabupaten OKU Timur saat diwawancarai awak media mengatakan, untuk pemandangan Goa Puteri saat bagus sekali didalamnya, hanya saja untuk penerangan lampu didalam Goa perlu menjadi perhatian agar pengunjung merasa nyaman saat berada didalam Goa.
“Untuk fasilitas sudah baik dan memadai, cuma yang perlu diperhatikan lagi masalah jalan untuk para pengunjung, dimana sudah banyak mengalami kerusakan,”kata Pak Pahila.
“Untuk pondok – pondok sudah bagus, walaupun ada yang mengalami kerusakan perlu diperbaiki kembali agar minat pengunjung akan meningkat,”jelas Pak Pahila.
“Selain itu, kebersihan disekitar Goa Puteri perlu selalu dijaga serta tingkat lagi pelayanan terhadap pengunjung supaya pengunjung merasa terkesan saat datang ke Goa Puteri ini,”pungkas Pahila.
Sementara itu, Herlan (54) salah satu pengelolah Obyek Wisata Alam Goa Puteri saat diwawancarai awak media mengatakan, untuk fasilitas – fasilitas yang mendukung obyek wisata alam Goa Puteri memang masih ada kekurangan disana – sini, terutama masalah penerangan. Banyak lampu – lampu yang mati disebabkan karena didalam Goa suasana yang lembab, bahkan bola lampu terkadang terkena percikan air sehingga membuat lampu menjadi rusak, hal ini yang membuat suasana dibeberapa tempat menjadi gelap dan jika ada yang mati langsung diganti sehingga hal ini perlu menjadi perhatian.
“Bersyukur saat ini kita sudah bisa beroperasi kembali, pada saat masa pandemi covid – 19 Obyek wisata alam Goa Puteri ini tak ada lagi pengunjung bahkan sepi. Sementara untuk jalannya perawatan dan kebersihan harus tetap berjalan,”ucap Herlan.
Herlan kembali menambahkan, untuk keluhan – keluhan dan masukan dari pengunjung untuk sementara kita tampung, seperti fasilitas jalan pengunjung, pagar besi pembatas didalam Goa dan keluhan lainnya.
“Harapan kami dari pengelolah Obyek wisata alam Goa Puteri yang mana untuk tiket masuk perorang Rp.5.000 rupiah ini, mendapatkan perhatian kedepannya oleh Pemerintah daerah dan Dinas. terkait. Jika fasilitas – fasilitas yang ada diperbaiki dan tata kembali dengan baik seperti tempat pedagang, jalan, Pondok santai pengunjung dan fasilitas yang lainnya, mudah – mudahan pengunjung yang datang akan terus meningkat,”pungkas Herlan.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Baturaja Yunizir Djafar dalam kesempatannya pada Senin, (13/06/2022) mebgatakan, Goa Puteri atau Goa Harimau merupakan salah satu aset daerah kita yang telah mendunia.
“Untuk itu perlu dengan serius dalam mengelolahnya dan perlu melibatkan pemerintah serta pihak – pihak lainnya,”kata Yunizir.
Menurut Yunizir harus ada keseriusan dari pihak pemerintah daerah OKU dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mencari solusi serta duduk bersama untuk menjadikan Goa Puteri salah satu obyek wisata yang sehat serta dapat meningkatkan PAD daerah.
“Perlu mendapat dukungan banyak pihak agar obyek wisata Goa Puteri yang penuh sejarah ini punya nilai jual dan menjadi daya tarik pengunjung untuk datang,”jelas Yunizir.
“Jika banyak minatnya pengunjung yang datang, sudah pasti akan banyak perputaran uang di Kabupaten OKU ini,”pungkas Yunizir. (Aldes)