FILESATU.CO.ID, KLATEN – Obyek wisata alam Girpasang yang terletak di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tegalmulya, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah terus berbenah menuju destinasi wisata alternatif. Senin (25/04/2022).
Hal ini nampak dari berbagai fasilitas dan daya dukung wisata yang terus ditata pemerintah setempat, agar Girpasang memiliki daya tarik bagi wisatawan.
Tidak saja mendatangkan wisatawan lokal, diharapkan pesona Girpasang dengan tampilan utama jembatan gantung dan puncak Merapi bisa menarik wisatawan nasional bahkan mancanegara.
Salah satu ikon daya tarik Girpasang adalah jembatan yang membentang sepanjang 120 m yang menghubungkan Dukuh Beringan dan Dukuh Girpasang di ujung lembah, tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi dan dinikmati sembari jalan kaki, yang menyuguhkan sensasi bagi wisatawan sambil uji nyali.
Bagi penggemar kopi, ada kopi asli racikan tangan warga setempat yang dikenal dengan nama kopi Merapi. Sambil menyaksikan pemandangan alam serta semilir udara segar, sangat pas dinikmati sambil ditemani secangkir kopi Merapi. Kopi Merapi sendiri dapat di jumpai di kedai – kedai kopi yang menjamur sepanjang obyek wisata.
Tidak cuma itu, hidangan kekinian siap menyambut pengunjung sambil santai duduk-duduk di gasebo sambil menikmati sisi puncak Merapi yang mengepul putih.
Bagi pengunjung yang tidak tahu rute menuju Girpasang, jangan galau. Perum Damri sudah menyiap 3 armada yang siap mengantar wisatawan di titik penjemputan di Terminal Ir Sukarno.
Tarifnya pun cukup murah. Hanya merogoh kantong 30 ribu, wisatawan bisa menikmati perjalanan menuju obyek wisata Girpasang bersama keluarga dan teman tersayang.
Klaten Single Destination Tourism
Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten terus mengintensifkan penataan kawasan pariwisata di Kota Bersinar ini.
Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho mengatakan penataan pariwisata di Klaten sejatinya telah mengarah pada single destination tourism. Terlebih kebijakan Pemerintah Pusat mengarah pada pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (KSPN-BYP) di mana Kabupaten Klaten masuk di dalamnya.
Terkait single destination tourism, Pemkab Klaten tidak hanya menata spot pariwisata, tetapi juga kawasan penunjang. Seperti ketersediaan akomodasi ke obyek wisata, kuliner lokal, hingga fasilitas penunjang lainnya agar tingkat kunjungan wisatawan semakin meningkat.
“Tujuannya Klaten menjadi destinasi utama bagi wisatawan, bukan lagi tujuan lanjutan dari kunjungan wisata sebelumnya. Jadi hal yang sangat penting untuk dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, salah satunya dengan menyediakan fasilitas penunjang yang memadai. Misal rombongan wisatawan ke Girpasang, tidak mungkin bus ukuran besar naik ke lokasi, harus ada lokasi parkir di desa di bawahnya, naiknya bisa dengan jeep yang dikelola masyarakat sekitar. Sehingga hal ini juga memunculkan potensi lokal, demikian juga dengan destinasi wisata lainnya,” jelasnya.
Hadirnya armada khusus wisata dari DAMRI tersebut sesuai dengan rencana penataan destinasi wisata di Klaten. Single destination tourism tidak bisa hanya dicapai melalui kebijakan satu arah dari pemerintah saja, namun juga perlu dukungan dari semua pihak terutama masyarakat di kawasan pariwisata serta pelaku pariwisata yang terintegrasi.
Di sisi lain General Manager DAMRI Cabang Yogyakarta, Boy Aryadi menyebutkan Klaten memiliki potensi wisata yang bisa lebih dikembangkan.
“Karena kaitannya peningkatan pariwisata sebagai penggerak ekonomi, kami ingin masuk di sana, menstimulasi di sana, baik Rowo Jombor maupun Girpasang. Endingnya roda ekonomi masyarakat ikut tergerak. Salah satu penggerak yang harus ada adalah transportasi, kami menyediakan itu,” ungkapnya saat ditemui dalam launching armada DAMRI di Kampung Wisata Girpasang Maret 2022 lalu.*