Agus Budiharjo, Kepala Desa yang Pantang Menyerah Ditengah Wabah

Filesatu.co.id, Madiun | Menjabat sebagai Kepala Desa di masa pandemi corona, tidak membuat Agus Budiharjo ‘Iesu’ dalam memutar roda pemerintahan. Ditangannya, infrastruktur Desa Muneng Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun tetap terbangun. Meski pelan karena keterbatasan anggaran, kini berbagai infrastruktur untuk dinikmati masyarakat perlahan terealisasikan.

Dari hasil pantauan awak media, aula kantor Desa Muneng saat ini pun telah dirombak menjadi lebih elegan. Tak kalah dengan pendoponya pemerintah daerah. Sementara untuk lingkungan warga, tahun ini Pemdes Muneng juga baru saja merampungkan saluran irigasi lingkungan. Hal ini dapat terealisasi dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan Dana Desa.

Bacaan Lainnya

Lokasi saluran yang dibangun tepatnya rt 5 dan 6. Dari 2 sumber anggaran, kedua saluran dibangun berkesinambungan atau berkelanjutan.

Saat dikonfirmasi, Agus mengatakan bahwa saluran dilingkungan tersebut sebelumnya adalah saluran tanah. Kondisi seperti ini, menjadikan lingkungan tersebut rawan akan luapan air hujan.

“Kalau masjid ke utara itu Rt 06, sumbernya bkk mas, yang lebih panjang sampai jalan raya, itu rt 05 dari dana desa,” terangnya,” Senin (11/04/2022).

Kepada awak media, pria kelahiran asli Karanganyar Jawa Tengah tersebut mengaku telah mempersiapkan gebrakan luar biasa untuk Desa Muneng. Meski baru wacana, dirinya optimis dengan apa yang dirancang, bakal membawa kemajuan generasi muda di desanya.

“Nanti di akhir masa jabatan saja, itu baru wacana kok, intinya untuk para generasi muda kita,” imbuh Agus.

Mengenai alokasi yang sudah di dok oleh pemerintah terkait dana desa, yakni 40, 20, 8 & 32%, menurutnya tidak jadi persoalan.

“Yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, kita jalankan dengan sebaik-baiknya, terpenting, kami disini notabene nya adalah pelayan masyarakat, apa yang menjadi hak-hak mereka, harus kita penuhi,” tutupnya.

Kehadiran Agus Budiharjo sebagai Kepala Desa Muneng merupakan salah satu bukti bahwa meski bukan putra daerah, tetap mampu membangun desa dengan baik, memimpin ribuan masyarakat dengan bijak. Hal tersebut tak lepas dari rekam jejak yang dimilikinya. Melanglang buana ke berbagai kota besar di masa muda, merupakan bekal yang luar biasa yang tidak bisa ditukar dengan materi. Survive di kampung sendiri sudah biasa, namun bisa survive di manapun berada, itu luar biasa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *